Menkes Budi Gunadi Khawatir Kasus COVID-19 Naik Cukup Tinggi

Menkes Budi Gunadi khawatir kasus COVID-19 naik cukup tinggi.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 11 Jan 2021, 14:00 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2021, 14:00 WIB
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menghadiri acara Mata Najwa dalam sesi 'Beres-beres Kursi Menkes' pada 6 Januari 2021. (Dok Kementerian Kesehatan RI)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan rasa kekhawatiran, kasus COVID-19 naik cukup tinggi, terutama pada Januari 2021. Apalagi selepas libur panjang Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.

"Saya khawatir Januari 2021 ini ada kenaikan orang yang terkena COVID-19 dan sakit, lalu masuk rumah sakit cukup tinggi. Terlebih lagi kita pasca liburan panjang ya," ucap Budi dalam Focus Group Discussion Resolusi Awal Tahun Pembangunan Kesehatan secara virtual, ditulis Senin (11/1/2021).

"Dan biasanya juga begitu (kenaikan kasus COVID-19 dari pengalaman libur panjang sebelumnya), yang secara berulang terus terjadi."

Melihat pengalaman libur panjang dan upaya mencegah kenaikan kasus COVID-19, Budi menilai fokus penanganan dari hulu--masyarakat.

"Setelah Saya lihat itu karena kita terlalu fokus ke sisi hilirnya harusnya fokus ke sisi hulu. Kita sering lihatnya hanya di sisi hilir--kasus naik dan rumah sakit penuh. Tapi sebabnya yang kurang kita pegang," lanjut Budi Gunadi.

"Nah, sisi sebabnya ini adalah sisi hulunya. Posisi ini yang penting kita atasi bersama dengan perubahan perilaku ya, mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. Kemudian memperkuat testing, tracing dan isolasi.

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Cegah COVID-19 dengan Perubahan Perilaku

Rapid Test Massal di Petamburan Kembali Digelar
Petugas kesehatan mengambil sampel darah saat rapid test massal Covid-19 di SDN Petamburan 01, Petamburan, Jakakrta, Jumat (27/11/2020). Rapid test massal ini digelar sebagai langkah petugas dalam melakukan testing, dan tracing setelah adanya kerumunan di Petamburan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Program-program di hulu melalui perubahan perilaku sangat dibutuhkan untuk mengurangi laju kecepatan penyebaran virus Corona.

"Terkadang kalah prioritas dibandingkan pemberitaan di hilir soal rumah sakit, peraturan di rumah sakit yang penuh, obat kurang, dan Alat Pelindung Diri (APD) kurang," ujar Budi.

"Kalau kita tidak fokuskan (penanganan COVID-19) di sisi hulu, maka sisi hilirnya, yakni rumah sakit juga tidak akan bisa bertahan."

Berkaitan dengan kesehatan masyarakat, menurut Budi, peran aktif untuk mengubah perilaku masyarakat agar mematuhi peraturan protokol kesehatan. Masyarakat juga didorong melakukan testing dan membantu tracing petugas kesehatan.

"Saya merasa penting sekali untuk bicara. Mohon bantuan dari teman-teman yang aktif di kesehatan masyarakat, kita bersama-sama lebih agresif lagi menyakinkan, mendidik, dan mengajak masyarakat. Ya, supaya mereka benar-benar bisa menjalankan protokol kesehatan," katanya.

"Dan juga disiplin menjaga keluarga dan lingkungan kita pada saat ada yang positif Corona, yang mana kita mendorong orang bersangkutan untuk bisa melakukan testing, membantu tracing petugas kesehatan. Sehingga kita tahu siapa saja yang butuh perawatan."

Infografis 7 Tips Aman Belanja di Pasar Saat Pandemi Covid-19

Infografis 7 Tips Aman Belanja di Pasar Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 7 Tips Aman Belanja di Pasar Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya