Kemenkes Ungkap Penyebab Kasus Positif COVID-19 Capai 11 Ribu pada 13 Januari 2021

Kemenkes menyebut angka penularan COVID-19 di tengah masyarakat sangat tinggi.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 13 Jan 2021, 19:26 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2021, 19:18 WIB
Ketika Warga Kali Pasir Perangi Virus Corona dengan Pesan Mural
Seorang anak kenakan masker dengan latar belakang mural Indonesia Bisa Stop Corona di Lapangan Bulutangkis, Kampung Kali Pasir, Jakarta, Selasa (7/4/2020). Pesan mural mengajak warga untuk memutus rantai penyebaran Corona Covid-19 dengan diam di rumah. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta Hari ini tambahan kasus terkonfirmasi COVID-19 mencapai 11.278. Ini adalah tambahan kasus tertinggi selama pandemi COVID-19 lebih dari 10 bulan di Indonesia.

Liburan panjang Natal dan Tahun Baru 2021, punya kontribusi dalam tingginya tambahan kasus COVID-19 dalam beberapa minggu terakhir.

"Berbagai hal terkait dengan ini, dampak dari liburan dan saat ini ada peningkatkan kaus di berbagai belahan dunia," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Anas Ma'ruf dalam konferensi pers daring Kementerian Kesehatan, Rabu (13/1/2021).

Selain itu, tingginya kasus COVID-19 dalam beberapa hari terakhir karena tingkat penularan COVID-19 yang sangat tinggi di masyarakat.

"Angka penularan di dalam masyarakat sangat tinggi. Di awal-awal (pandemi) positivity rate sekitar 10 persen tapi saat ini 30 persen," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Siti Nadia Tarmizi di kesempatan yang sama.

Positivity rate adalah perbandingan antara jumlah kasus positif COVID-19 dengan jumlah tes yang dilakukan. Berdasarkan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), angka positivity rate Covid-19 seharusnya kurang dari 5 persen.

 

Tidak Disiplin Protokol Kesehatan

Nadia menyebut, hal ini memperlihatkan ada masyarakat yang tidak menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin.

"Ini berdampak ke risiko penularan yang lebih tinggi. Bila ditambah dengan perilaku tidak optimal (jalankan protokol kesehatan) bikin penambahan kasus," katanya.

Ia juga menyebut tidak ada penambahan laboratorium yang memeriksa spesimen COVID-19 secara signifikan. Sehingga positivity rate yang tinggi ini karena memang penularan kasus COVID-19 yang sangat cepat menular di tengah masyarakat.

Nadia pun mengimbau masyarakat agar sempurna dalam menjalankan protokol kesehatan demi mencegah penularan kasus virus SARS-CoV-2. 

Simak Juga Video Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya