Liputan6.com, Jakarta - Ketersediaan ruangan untuk pasien COVID-19 beberapa rumah sakit di Indonesia dilaporkan semakin menipis. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, ini merupakan imbas dari lonjakan kasus positif setelah libur Natal dan tahun baru.
"Sesudah Natal dan tahun baru, kami lihat sampai akhir bulan akan tetap cukup tinggi (angka kasus COVID-19). Sehingga, konsentrasi kami sampai akhir bulan ini adalah mempersiapkan rumah sakit-rumah sakit agar tingkat ketersediaan tempat tidurnya cukup," ujar Budi dalam Raker Komisi IX DPR RI bersama Menteri Kesehatan, Kamis (14/01/2021).
Baca Juga
Untuk itu, Budi telah meminta beberapa rumah sakit vertikal untuk menambah ruangan yang ada.
Advertisement
"Tadi pagi kami konfirmasi ke RSCM ada penambahan ruangan. Di Rumah Sakit Fatmawati juga menambah 28 ruangan yang masing-masing bisa diisi dua bed" jelas Budi.
Selain itu, Budi juga akan meningkatkan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), agar pasien dapat sembuh sebelum dirujuk ke rumah sakit penanganan COVID-19.
"Ada juga masukan agar FKTP itu bisa diperkuat, sehingga pasien-pasien COVID-19 itu tidak terlalu menekan ke rumah sakit. Itu kami sedang susun strateginya FKTP dan ruang-ruang isolasi ini diperbaiki tata cara dan prosedurnya," ujarnya.
Â
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Imbauan untuk Rumah Sakit
Budi merencanakan, agar nantinya pasien yang tengah diisolasi selalu dimonitor oleh tenaga medis.
"Obatnya apa, suhunya dimonitor tiap hari. Sehingga dengan demikian mereka bisa ditangani lebih dini agar bisa mengurangi tekanan ke rumah sakit, kalau bisa sembuh di sana," jelasnya.
Sebelumnya, Budi menyebut untuk bulan ini, Indonesia perlu menambah tempat tidur untuk pasien COVID-19 sebanyak 36 ribu tempat tidur. Ia juga mengimbau rumah sakit untuk mengalokasikan lebih besar porsi tempat tidur perawatan mereka untuk para pasien COVID-19.
Â
(Rizki Febianto)
Advertisement