Siaga Erupsi Gunung Api, Ini Cara Melindungi Diri Sebelum, Saat, dan Setelah Letusan

Gunung Semeru di Jawa Timur dan Gunung Sinabung di Sumatera Utara dilaporkan kembali erupsi. Ini cara mlindungi diri dari letusannya.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 18 Jan 2021, 13:18 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2021, 11:19 WIB
Gunung Sinabung erupsi
Seorang warga Berastagi, Jalan Udara, Desa Semangat, Bobby mengatakan, tebalnya abu vulkanik menyebabkan jalan raya di seputaran Kota Berastagi tertutup.

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Semeru di Jawa Timur dan Gunung Sinabung di Sumatera Utara dilaporkan kembali erupsi.

Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM Hendra Gunawan mengatakan gempa letusan di Gunung Semeru hingga kini masih terjadi.

Sedang, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengatakan bahwa Gunung Sinabung telah memasuki level siaga.

Letusan abu gunung berapi mengandung bermacam-macam gas mulai dari Sulfur Dioksida atau SO2, gas Hidrogen sulfide atau H2S, No2 atau Nitrogen Dioksida serta beberapa partikel debu yang berpotensi meracuni makhluk hidup di sekitarnya.

Lantas, bagaimana cara tepat menyelamatkan diri dari ancaman letusan gunung api?

Melansir mgm.slemankab.go.id dalam persiapan menghadapi letusan gunung berapi masyarakat harus mengenali daerah setempat untuk menentukan tempat aman guna keperluan mengungsi.

“Hal ini dilakukan sebagai antisipasi awal saat gunung api baru erupsi dan sambil menunggu bantuan dari dinas terkait,” mengutip mgm.slemankab.go.id, Senin (18/1/2021).

Selain mempersiapkan tempat mengungsi, hal lain yang perlu dipersiapkan yakni membuat perencanaan penanganan bencana erupsi  gunung api dan mempersiapkan kebutuhan dasar seperti, makanan, minuman, serta obat obatan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Berikut Ini


Sebelum Letusan

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) yang dikutip Klikdokter, sebelum gunung benar-benar erupsi, tiap anggota keluarga wajib memiliki dan menyiapkan dengan baik beberapa hal berikut ini:

-Senter dan baterai cadangan

-Kotak P3K beserta isinya

-Makanan dan air darurat

-Pembuka kaleng dan botol

-Obat-obatan penting

-Sepatu yang kuat

-Masker dalam jumlah yang cukup

-Kacamata

-Radio bertenaga baterai

-Respirator N-95, pemurni udara ini bisa dibeli di toko-toko perkakas rumah.

Jika petugas mengarahkan untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman, lakukan hal-hal berikut:

-Ikuti instruksi pihak berwenang dalam proses evakuasi

-Bawa peralatan yang sudah diberitahu di atas

-Matikan aliran listrik dan air sebelum meninggalkan rumah

-Dengarkan radio atau televisi untuk info terkini

-Isi penuh bensin kendaraan

-Dengarkan sirine atau sinyal bencana

-Letakkan kendaraan dan hewan peliharaan di tempat aman sesuai arahan petugas

Sebaliknya, bila petugas mengarahkan untuk berlindung di dalam rumah, lakukanlah hal berikut ini:

-Pantau radio, media sosial, dan televisi untuk info bencana terkini

-Tutup serta kunci semua jendela dan pintu

-Atur persediaan darurat dengan baik

-Pastikan ada tempat tanpa jendela yang bisa dijadikan tempat berlindung utama

-Pastikan memiliki nomor darurat yang bisa dihubungi


Saat Letusan

Jika terjadi letusan gunung api, pastikan diri dan keluarga berada di tempat tertutup seperti rumah atau tempat pengungsian sesuai arahan petugas.

Jika berada di tempat terbuka, tetap lindungi diri dari abu letusan dan awan panas. Segeralah pergi menuju tempat evakuasi menggunakan kendaraan khususnya mobil. Namun, hal ini hanya bisa dilakukan apabila hujan abu belum terlalu parah.

Sangat tidak disarankan untuk berjalan kaki atau berlari karena sama sekali tidak terlindungi oleh apapun. Jika hujan abu sudah terlanjur "deras", jangan nyalakan mesin mobil.

Hindari adanya celah pintu atau jendela yang masih terbuka demi mencegah masuknya abu vulkanik panas. Jangan nyalakan sistem AC mobil karena hal tersebut hanya akan membawa abu ke dalam mobil.

Bila sudah berada di tempat evakuasi, dengarkan arahan dari petugas yang berwajib dan tetap gunakan alat pelindung napas.

Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti: baju lengan panjang, celana panjang, topi dan lainnya. Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung. Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah tangan.

Hal-hal yang perlu dihindari saat letusan gunung api adalah awan panas, aliran lava, lontaran batu (pijar), gas beracun, hujan abu, dan lahar hujan.


Setelah Letusan

Jika masa-masa letusan telah selesai dan alat komunikasi masih menyala, tetap pantau informasi bencana terkini dari radio, televisi, maupun media sosial.

Di samping itu, cobalah untuk memeriksa cadangan air minum. Apabila terdapat abu di dalamnya, jangan paksakan untuk tetap dikonsumsi.

Hindari bepergian terlalu jauh dari tempat evakuasi sampai bencana benar-benar mereda. Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak mesin.

Jauhi wilayah yang terkena hujan abu, bersihkan atap dari timbunan abu karena beratnya bisa merusak atau meruntuhkan atap bangunan. Tetap gunakan alat pelindung.


Infografis Ancaman dan Bahaya Letusan Gunung Semeru

Infografis Ancaman dan Bahaya Letusan Gunung Semeru. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Ancaman dan Bahaya Letusan Gunung Semeru. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya