Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 12 juta vaksin COVID-19 Sinovac bentuk jadi akan selesai dipersiapkan pada pekan ketiga Februari 2021. Jumlah ini merupakan hasil proses pembuatan dari bahan baku (bulk) vaksin Sinovac yang datang dari Tiongkok pada 12 Januari 2021.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, produksi vaksin Sinovac bentuk jadi akan siap antara pekan kedua-ketiga Februari 2021. Proses pembuatan vaksin Sinovac bentuk jadi dilakukan PT Bio Farma.
Advertisement
"Hingga 30 Januari 2021, kita sudah memiliki 3 juta vaksin COVID-19 dari Sinovac dan 15 juta bahan baku vaksinnya. Kita sudah punya 3 juta ini yang sudah dikirim ke seluruh Indonesia untuk vaksinasi," kata Budi saat dialog Vaksin COVID-19 untuk Indonesia Bangkit, ditulis Senin, 1 Februari 2021.
"Yang bahan baku itu diproduksi menjadi 12 juta vaksin Sinovac. Kita akan siap lagi (vaksin Sinovac) 12 juta pada minggu ketiga Februari 2021. Jadi itu schedule-nya (jadwal) ya. 12 juta vaksin pada Februari dan sekarang sudah ada 3 juta vaksin Sinovac pada bulan Januari 2021."
Â
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Indonesia Amankan 4 Jenis Vaksin COVID-19
Dalam upaya pengadaaan vaksin COVID-19, Indonesia sudah mengamankan empat jenis vaksin. Pengadaan vaksin COVID-19 berkat kerja sama bilateral dan multilateral.
Budi Gunadi memaparkan jenis dan jumlah vaksin COVID-19 yang sudah diamankan Indonesia. "Alhamdulillah, sekarang kita sudah bisa mendapatkan 4 jenis vaksin dari tempat jurisdiksi negara yang berbeda. Yang pertama adalah Sinovac, jenis vaksin dari virus yang dimatikan. Kita sudah mendapatkan kontrak secara pasti 125 juta dosis vaksin dari Tiongkok ini," paparnya.
"Yang kedua, kita mendapatkan vaksin Pfizer 50 juta dosis. Vaksin ini berasal dari negara Jerman bekerja sama dengan Amerika, yang berdasarkan teknologi rekayasa genetik mRNA."
Kemudian jenis vaksin yang ketiga adalah vaksin COVID-19 AstraZeneca dari London, Inggris. Jenis vaksin ini berbasis teknologi viral vector.
"Ada juga 50 juta dosis dari Novavax. Ini perusahaan Amerika Kanada, yang pastinya (vaksin COVID-19) berbasis teknologi protein. Keempat vaksin COVID-19 dengan sumber yang berbeda untuk mengamankan risiko, ya kalau negara-negara lain ada yang memblok pengiriman vaksinnya," jelas Budi.
Advertisement
Vaksin COVID-19 Multilateral
Tak hanya pengadaan vaksin COVID-19 secara bilateral, Indonesia juga melakukan kerja sama vaksin multilateral dengan GAVI-COVAX.
"Kita juga bekerja sama dengan GAVI-COVAX, organisasi yang memberikan vaksin COVID-19 kepada negara berkembang. Walau belum pasti berapa jumlah dosis vaksin yang akan kita peroleh, mereka menjanjikan antara 3 sampai 20 persen dari populasi Indonesia," tambah Budi.
"Itu antara 180 juta penduduk, jadi dosisnya kira-kira 108 juta dosis vaksin COVID-19 gratis dari GAVI-COVAX diberikan untuk rakyat."
Infografis Jokowi dan Pemimpin Dunia Disuntik Vaksin Covid-19
Advertisement