3M Jebol 3T Rapuh, Ridwan Kamil Sebut Puskesmas Sebagai Benteng Melawan COVID-19 Harus Diperkuat

Ridwan Kamil mengatakan saat ini COVID-19 sudah menyerang ke benteng pertahanan terakhir yaitu rumah sakit. Sehingga, benteng pertahanan puskesmas haruslah diperkuat

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 01 Feb 2021, 21:00 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2021, 21:00 WIB
Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memimpin Rapat Persiapan Pelaksanaan Tes Covid-19, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (23/3/20). (Humas Jabar)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan bahwa penguatan puskesmas penting dalam penanganan pandemi COVID-19 saat ini. Menurutnya, jangan terlalu membuang waktu dan energi dengan terfokus pada penanganan di rumah sakit.

"Kita geser perangnya ada di puskesmas," kata Ridwan Kamil dalam kegiatan Deklarasi Komitmen Jawa Barat-Kolaborasi untuk Puskesmas Terpadu dan Juara (PUSPA) pada Senin (1/2/2021).

Dikutip dari siaran kegiatan di Youtube CISDI TV, pria yang akrab disapa Kang Emil ini mengatakan, sesungguhnya ada tiga benteng dalam melawan COVID-19.

"Benteng pertama kalau tidak jebol harusnya kita aman, yaitu benteng 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak). Tapi kan kedisiplinannya tidak memadai, maka benteng ini jebol," kata Kang Emil.

Ia melanjutkan, apabila telah melewati benteng pertama, maka "musuh" akan menyerang pertahanan kedua yaitu 3T: Testing, Tracing, dan Treatment. "Bentengnya ada tetapi tidak kokoh," kata Ridwan Kamil.

Ia mencontohkan, dari satu orang yang positif COVID-19 seharusnya bisa dilakukan pelacakan kontak hingga 30 orang. Namun yang terjadi saat ini, biasanya hanya 4 orang yang mampu ditelusuri.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

Benteng 3T Rapuh

Ridwan Kamil
Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang juga Ketua Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar meninjau Rumah Sakit Darurat COVID-19 Secapa AD di Hegarmanah, Kota Bandung, Selasa (12/1/2021). (Sumber Foto: Humas Jabar)

"Maka COVID menjebol benteng kedua. Masuklah dia ke benteng terakhir yaitu benteng rumah sakit. Makanya rumah sakit penuh," kata Ridwan Kamil.

"Karena benteng 3M-nya jebol oleh musuh, benteng 3T-nya juga rapuh. Maka musuh sekarang lagi menyerang benteng terakhir," ia menambahkan.

Ridwan Kamil pun mengajak agar tahun ini, benteng kedua dalam melawan COVID-19 di puskesmas diperkuat. Menurutnya, di puskesmas perlu ada sumber daya manusia khusus mengurusi COVID-19 secara intens.

"Sederhana. Tambah 5 orang yang fokus mengurusi COVID-19 yang sudah sangat berat. Mudah-mudahan dengan begitu, ada kemajuan seiring hadirnya vaksin," kata Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil mengatakan, program PUSPA yang diinisasi di Jawa Barat bekerja sama dengan Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) bertujuan untuk menambah 5 orang untuk 1 puskesmas di Jawa Barat.

Ia mengatakan, saat ini ada 500 orang yang akan disebar ke 100 puskesmas di wilayah dengan kasus COVID-19 yang tinggi terlebih dulu. "500 orang itu anggarannya juga 80 miliar yang saya sediakan. Kenapa cuma 500? Duitnya juga seadanya."

"Tidak bisa hanya provinsi. Makanya saya berharap pak Menkes (Menteri Kesehatan) paham, triliunan dari Menkes, miliar dari kami, sebagian miliar dari kota/kabupaten, supaya tidak 100 tapi seribu," kata Ridwan Kamil.

Infografis Jawa Barat, Kenaikan Kasus Covid-19 Tertinggi

Infografis Jawa Barat, Kenaikan Kasus Covid-19 Tertinggi
Infografis Jawa Barat, Kenaikan Kasus Covid-19 Tertinggi (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya