Alih-Alih Vaksin Polio, 12 Anak di India Keracunan Usai Diberi Hand Sanitizer Saat Imunisasi

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah 12 anak di India dilarikan ke ruang perawatan usai diberikan cairan pembersih tangan atau hand sanitizer, alih-alih vaksin polio oral yang harusnya mereka dapatkan di Primary Health Centre di Kapsi-Kopari, Yavatmal, Maharashtra.

Dilaporkan Hindustan Times, dikutip Kamis (4/2/2021), kejadian ini terjadi pada Minggu sore akhir pekan lalu waktu setempat. Saat itu, sekitar dua ribu anak berusia 1 sampai 5 tahun, berkumpul di fasilitas kesehatan tersebut bersama orangtuanya untuk vaksinasi polio.

Namun, anak-anak mulai muntah dan menunjukkan gejala yang tak nyaman setelah mereka mendapatkan "vaksin polio" tersebut, yang rupanya adalah hand sanitizer.

Mereka segera dibawa ke Government Medical College and Hospital di Yavatmal. "Kondisi anak-anak stabil dan terus diawasi," kata Milind Kamble dari Yavatmal Medical College.

Kamble menambahkan meski tidak fatal, kandungan alkohol sekitar 70 persen dari hand sanitizer berpotensi menimbulkan masalah kesehatan, terutama pada anak-anak.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

Kamble mengungkapkan bahwa saat ini semua anak "sudah keluar dari bahaya."

Dikutip dari The Hindu, Shrikrishna Panchal, pimpinan Zilla Parishad atau Dewan Distrik Yavatmal mengatakan bahwa anak-anak tersebut mendapatkan dua tetes hand sanitizer secara oral.

Ia mengatakan, berdasarkan informasi awal, tiga petugas kesehatan sedang ada di sana saat kejadian tersebut. "Penyelidikan sedang dilakukan dan perintah akan dikeluarkan untuk menangguhkan tiga petugas kesehatan," kata Panchal.

One P Meshram, orangtua dari seorang anak yang jadi korban kelalaian itu mengatakan, awalnya petugas kesehatan bersikap lepas tanggung jawab dari kejadian tersebut.

"Mereka memanggil kami kembali dari rumah beberapa saat kemudian dan memberikan dosis polio pada anak saya. Namun mereka tidak mengungkapkan alasan di balik pemberian itu lagi," ujarnya.

"Kami menyadari kesalahan mereka hanya saat anak-anak kami mulai muntah," kata Meshram.