Gejala Kanker Prostat, Penyakit yang Idap Kak Seto

Kak Seto Mulyadi didiagnosis mengidap kanker prostat setelah beberapa hari kondisinya menurun

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 13 Feb 2021, 12:53 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2021, 12:53 WIB
Ungkap Idap Kanker Prostat, Begini Kabar Terbaru Kak Seto
Ungkap Idap Kanker Prostat, Begini Kabar Terbaru Kak Seto. (Sumber: Instagram/kaksetosahabatanak)

Liputan6.com, Jakarta - Tokoh sahabat anak Indonesia Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto didiagnosis mengidap kanker prostat.

Kabar ini dibagikan melalui unggahan di Instagram pribadinya, @kaksetosahabatanak sekitar 17 jam yang lalu.

Dalam foto yang diunggah, psikolog anak yang terkenal dengan gaya rambut khasnya ini terlihat berbaring di ranjang rumah sakit ditemani keluarganya. Ia juga menjelaskan dalam keterangan foto bahwa beberapa minggu terakhir kondisi kesehatannya memang menurun.

"Beberapa minggu belakangan ini kondisi kesehatan saya memang menurun. Dan setelah melakukan beberapa kali pemeriksaan ternyata saya didiagnosa mengidap kanker prostat," tulis Kak Seto.

Terkait kanker prostat, Dr. Agus Rizal Ardy, Sp.U(K), Ph.D dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, menjelaskan bahwa kanker prostat adalah kanker yang terjadi di kelenjar prostat dan sering terjadi pada pria usia lanjut rata-rata sekitar 60 tahunan. Namun, kanker ini juga dapat terjadi pada pria di usia 50 tahunan.

Prostat sendiri adalah organ tubuh yang hanya dimiliki laki-laki. Organ ini terletak di dalam tubuh tepatnya di belakang tulang kemaluan dan di bawah kantung kemih. Fungsinya berkaitan dengan cairan semen atau mani.

Ia menambahkan, kelompok masyarakat yang penting melakukan deteksi dini kanker prostat adalah pria usia 50 tahun ke atas.

“Yang perlu melakukan deteksi dini kanker prostat tentu laki-laki yang berusia di atas 50 tahun terutama yang memiliki gejala,” ujar Agus dalam seminar daring Rumah Sakit Bunda (26/9/2020).

Selain pria usia 50 yang memiliki gejala, pemeriksaan juga perlu dilakukan oleh pria usia 45 dengan riwayat kanker prostat dalam keluarga.

Pria berusia 40 juga perlu melakukan pemeriksaan dini kanker prostat jika memiliki kadar Prostate Specific Antigen (PSA) di atas 1 ng/ml. Angka tersebut bisa didapat melalui pemeriksaan darah yang disebut pemeriksaan PSA.

Walau tidak memiliki gejala, pria usia 60 juga perlu melakukan pemeriksaan dini kanker prostat jika kadar PSA-nya lebih dari 2 ng/ml, tambah Agus.

Simak Video Berikut Ini

Gejala Kanker Prostat

Gejala kanker prostat dapat ditandai dengan tersumbatnya saluran kencing. Jika kanker berukuran kecil, maka tidak akan memberikan sumbatan. Namun setelah membesar, kanker akan menutup saluran kencing dan di sana lah gejala timbul.

“Kalau sudah timbul gejala kita mesti hati-hati apakah sudah terjadi penutupan oleh kanker tersebut atau hanya pembesaran prostat jinak,” kata Agus.

Gejala yang dapat timbul juga seperti naiknya frekuensi ke kamar mandi untuk buang air kecil, pancaran urin lemah, terdapat darah saat ejakulasi, perlu melakukan dorongan untuk mengeluarkan urin, dan ada darah yang bercampur dengan urin.

“Yang sering juga terjadi adalah terbangun untuk berkemih. Jadi segala macam gangguan yang terjadi dalam berkemih setelah usia 50 tahun kita mesti memikirkan terlebih dahulu apakah ada kanker prostat dalam tubuh.”

Mengenal Kondisi Prostat

Rizal juga memaparkan beberapa kondisi prostat yang perlu diketahui yaitu peradangan prostat, pembesaran prostat, atau kanker pada prostat.

“Kalau pada anak muda yang ada gangguan sering kencing kita bisa berpikir itu peradangan prostat. Kalau ada keluhan kencing tapi saat perabaan (pemeriksaan) prostat kita tidak temukan kelainan pada prostatnya atau hanya pembesaran maka kita anggap sebagai pembesaran prostat jinak.”

Jika ketika dilakukan pemeriksaan prostat ternyata ada tonjolan di prostatnya maka bisa saja itu kanker prostat, tambahnya.

Sama seperti kanker lainnya, kanker prostat perlu penanganan yang serius dan jika tidak ditangani dengan benar maka berpotensi menyebabkan kematian.

“Dan yang terpenting juga, seperti kanker lainnya, jika kita bisa melakukan deteksi secara dini tentu peluang keberhasilan pengobatannya lebih tinggi.”

Pemeriksaan untuk diagnosis kanker prostat diawali dengan anamnesis atau wawancara riwayat penyakit. Setelah itu, dapat dilakukan pemeriksaan colok dubur dilanjutkan dengan pemeriksaan laboratorium darah (PSA).

“Pemeriksaan darah ini sebenarnya sangat sederhana karena bisa digabungkan dengan pemeriksaan medical check up.”

Pentingnya Pemeriksaan PSA

Pemeriksaan PSA disebut penting bagi setiap pria terutama usia 50 tahun ke atas untuk mengetahui apakah ada potensi kanker prostat.

Pemeriksaan PSA digabungkan dengan medical check up “jadi untuk pria di atas 50 tahun yang ingin melakukan medical check up tolong ditambahkan checklist untuk pemeriksaan PSA. Jadi tidak perlu diambil darah tambahan.”

Agus bercerita, ada satu kasus pria yang lupa melakukan pemeriksaan PSA saat medical check up. Akibatnya, kanker prostat baru diketahui saat timbul gejala dan sudah menginjak stadium lanjut.

Anamnesis, colok dubur, dan PSA hanya dapat memprediksi apakah seseorang memiliki kanker prostat atau tidak. Semuanya hanya bersifat prediksi, katanya.

“Kita harus melakukan biopsi kemudian pemeriksaan pencitraan atau radiologi.”

Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan prediksi-prediksi yang didapatkan dari pemeriksaan sebelumnya. Jika memang ditemukan kanker prostat, maka tahap selanjutnya adalah penentuan stadium untuk kemudian ditentukan cara penanganannya, tutupnya.

 

Infografis Anatomi Prostat

Anatomi Prostat
Kanker Prostat. Foto: Tangkapan layar presentasi Dr. Agus Rizal Ardy, Sp.U(K), Ph.D, youtube RS Bunda (28/9/2020).
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya