WHO Beri Izin Darurat Vaksin COVID-19 AstraZeneca, BPOM Masih Tunggu Data

BPOM RI mengatakan masih menunggu data-data WHO terkait penggunaan darurat vaksin COVID-19

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 16 Feb 2021, 14:41 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2021, 14:41 WIB
FOTO: Kepala BPOM Paparkan Terkait Vaksin COVID-19 Sinovac
Kepala BPOM Penny K Lukito menyampaikan keterangan terkait vaksin COVID-19 di Gedung BPOM, Jakarta, Kamis (19/11/2020). Penny mengatakan Emergency Use of Authorization (EUA) vaksin COVID-19 Sinovac diharapkan bisa keluar pada minggu ketiga/keempat Januari 2021. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - World Health Organization (WHO) memberikan izin penggunaan darurat vaksin COVID-19 AstraZeneca. Terkait hal ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia sudah mendapatkan informasi tentang keluarnya izin tersebut.

"Kami sudah mendapatkan informasi bahwa Emergency Use Listing dari WHO untuk vaksin AstraZeneca yang akan didistribusikan melalui kerja sama multilateral sudah dikeluarkan," kata Kepala BPOM Penny K. Lukito.

Dalam konferensi pers virtual pada Selasa (16/2/2021), Penny mengatakan BPOM akan segera memberikan Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin corona AstraZeneca/Oxford untuk Indonesia apabila mereka sudah mendapatkan data-data yang dibutuhkan.

"Jadi setiap negara akan diminta untuk menerbitkan Emergency Use Authorization masing-masing. Karena tetap kita sebagai otoritas obat yang mengawasi, melindungi, nanti akan juga memonitor distribusinya," kata Penny.

Ia mengatakan, BPOM saat ini masih menunggu data-data yang dibutuhkan terkait dengan dossier, serta aspek mutu, khasiat, dan kualitas dari vaksin COVID-19 AstraZeneca.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

Tunggu Data dari WHO

FOTO: 6 Jenis Vaksin COVID-19 yang Ditetapkan Pemerintah Indonesia
Gambar ilustrasi menunjukkan botol berstiker "Vaksin COVID-19" dan jarum suntik dengan logo perusahaan farmasi AstraZeneca, London, Inggris, 17 November 2020. Vaksin buatan AstraZeneca yang bekerja sama dengan Universitas Oxford ini disebut 70 persen ampuh melawan COVID-19. (JUSTIN TALLIS/AFP)

Penny menyebut, data-data tersebut tetap harus diserahkan ke pemerintah dan pada otoritas obat masing-masing negara. "Kami masih menunggu itu, dalam waktu dekat tentunya," imbuhnya.

"Kami memberikan janji kinerja sekitar lima sampai sepuluh hari, itu akan bisa diterbitkan Emergency Use Authorization, secepatnya kami menerima data-data dossier dari WHO dalam hal ini," ujarnya.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa memberikan Emergency Use Authorization sehingga segera produk vaksin AstraZeneca melalui distribusi multilateral bisa masuk ke Indonesia."

Sejauh ini ini, BPOM baru mengeluarkan dua EUA untuk vaksin COVID-19. Yang pertama diberikan kepada vaksin CoronaVac yang dikirim dari Sinovac, China dan telah digunakan untuk vaksinasi.

Izin penggunaan darurat kedua diberikan kepada vaksin COVID-19 produksi PT Bio Farma, berdasarkan bahan baku dari Sinovac.

Infografis 3 Cara Vaksin Covid-19 Picu Kekebalan Tubuh

Infografis 3 Cara Vaksin Covid-19 Picu Kekebalan Tubuh. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 3 Cara Vaksin Covid-19 Picu Kekebalan Tubuh. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya