Dampak Kekurangan Zat Besi, Dari Kurang Fokus hingga Pengaruhi Aspek Tumbuh Kembang Anak

Tidak hanya anemia, kekurangan zat besi juga dapat menyebabkan kurangnya konsentrasi anak hingga mempengaruhi lima aspek tumbuh kembang anak

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 25 Feb 2021, 06:00 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2021, 06:00 WIB
Memiliki Napsu Makan yang Tinggi
Ilustrasi Anak Makan Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Zat besi menjadi salah satu nutrisi penting bagi anak agar tumbuh maksimal. Kekurangan zat besi dapat mempengaruhi kesehatan buah hati dan menyebabkan masalah seperti anemia.

Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, satu dari tiga anak Indonesia berusia di bawah lima tahun dilaporkan mengalami anemia. Hal ini tentu dapat berdampak jangka panjang dan mempengaruhi kualitas generasi di masa depan.

Dokter spesialis gizi klinis Luciana B. Sutanto, President of Indonesian Nutrition Association mengatakan, kekurangan zat besi dapat menyebabkan anak kurang konsentrasi dan fokus, serta sulit bersosialisasi.

Dalam siaran pers yang diterima Health Liputan6.com, dikutip Selasa (23/2/2021), kekurangan zat besi pada anak berpotensi menghambat pertumbuhan kognitif, motorik, sensorik, dan sosial anak.

"Jika tidak ditangani secara tepat, dampaknya bisa jadi permanen," kata Luciana. "Hal ini dapat dicegah dengan memberikan makanan yang kaya zat besi seperti daging merah, hati, ikan, ayam, bayam, dan susu."

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

Dampak pada 5 Aspek Tumbuh Kembang

anak perempuan
ilustrasi anak bermain/Photo by Tanaphong Toochinda on Unsplash

Luciana juga mengatakan, berikan juga makanan yang mengandung vitamin C pada anak. Zat ini juga penting untuk mendukung penyerapan zat besi di dalam tubuh.

Tidak hanya dari sisi fisik, kekurangan zat besi juga mempengaruhi lima aspek tumbuh kembang anak yaitu kognitif, fisik, emosi, sosial, dan bahasa.

Anna Surti Ariani, psikolog anak dan keluarga, mengatakan bahwa kelima aspek tumbuh kembang tersebut juga mempengaruhi lima potensi prestasi anak yang dibutuhkan untuk menjadi generasi maju.

Menurut Anna Surti, selain nutrisi yang lengkap, stimulasi juga penting untuk mengasah potensi prestasi anak, terutama dengan adanya berbagai tantangan saat ini.

"Pada kondisi seperti sekarang, orang tua dan anak harus menyesuaikan diri dengan kondisi baru dan tidak menentu, sehingga anak dituntut untuk dapat berpikir cepat, tangguh, percaya diri, tumbuh tinggi, dan aktif bersosialisasi untuk dapat menjadi anak Generasi Maju," ujarnya.

Infografis Kunci Hadapi Covid-19 dengan Iman, Aman dan Imun

Infografis Kunci Hadapi Covid-19 dengan Iman, Aman dan Imun. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Kunci Hadapi Covid-19 dengan Iman, Aman dan Imun. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya