Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 per 28 Februari 2021, lebih dari 22.000 Posko COVID-19 terbentuk selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro tingkat desa dan kelurahan. Posko ini telah terbentuk di berbagai wilayah di Indonesia.
Di Media Center COVID-19, Graha BNPPB, Jakarta, Juru Bicara Satgas Nasional Wiku Adisasmito mengatakan, Posko COVID-19 untuk memperkuat PPKM mikro. PPKM mikro yang saat ini sedang diberlakukan merupakan model pengendalian COVID-19 yang cukup efektif dan modal penting mewujudkan Indonesia tangguh bencana.
Advertisement
"Saya berikan apresiasi seluruh provinsi yang telah berupaya mengkoordinasikan daerahnya hingga ke tingkat desa dan kelurahan, sehingga posko yang berfungsi sebagai pelaksana PPKM mikro dapat terbentuk dan berjalan dengan baik," kata Wiku saat konferensi pers pada Kamis, 4 Maret 2021.
Jumlah Posko COVID-19 hingga akhir Februari 2021 atau minggu kedua pelaksanaan PPKM mikro, mencapai 22.832 posko, yang terbentuk di 32 provinsi di Indonesia.
Laporan yang dikumpulkan Satgas Nasional, dari provinsi yang telah terbentuk Posko COVID-19 selama PPKM mikro, ada 3 provinsi dengan jumlah posko terbanyak.
"Di Jawa Barat sebanyak 6.873 posko, Jawa Tengah 6.475 posko, dan Jawa Timur 4.216 posko. Satgas COVID-19 dalam hal ini bertugas mengumpulkan laporan kinerja posko yang diterima setiap harinya dari seluruh provinsi," terang Wiku.
Â
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Laporan Posko COVID-19, Paling Banyak Ditegur Itu Kerumunan
Data Satgas Nasional juga mencatat laporan kinerja paling banyak yang dilakukan di Posko COVID-19 meliputi edukasi dan sosialisasi 3M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak) dengan total lebih dari 1 juta laporan.
Kemudian pembagian masker lebih dari 200.000 laporan serta penegakan disiplin lebih dari 130.000 laporan. Dari seluruh provinsi, Jawa Barat menduduki posisi teratas dengan laporan masuk melebihi 300.000 laporan kinerja.Diikuti Banten lebih dai 200.000 laporan kinerja, dan Yogyakarta dengan lebih dari 170.000laporan kinerja.
"Adapun kegiatan-kegiatan yang paling banyak ditegur karena menimbulkan kerumunan, yaitu pernikahan, rapat, dan kegiatan keagamaan. Tentunya, Saya berharap provinsi yang berpartisipasi dalam pembentukan Posko COVID-19 di tingkat desa atau kelurahan dapat semakin bertambah jumlahnya," papar Wiku Adisasmito.
Pembentukan Posko COVID-19 hanya dalam waktu 2 minggu pelaksanaan PPKM mikro merupakan perkembangan yang baik dan menjadi motivasi untuk terus ditingkatkan.
"Ingat, mohon dijaga semangat gotong royong dan bahu membahu dalam menjalankan PPKM mikro hingga tingkat terkecil RT/RW. Tidak hanya pada awal pelaksanaannya saja, namun seterusnya sampai kasus COVID-19 benar-benar dapat kita tekan," harap Wiku.
"Semoga pada minggu-minggu selanjutnya akan semakin banyak Posko COVID-19 yang dibentuk dan semakin banyak kinerja yang dilakukan oleh posko dalam rangka memutus penularan virus Corona."
Advertisement