Regulator Inggris dan Eropa Nyatakan Vaksinnya Aman, AstraZeneca Menyambut Baik

Chief Medical Officer AstraZeneca mengatakan bahwa dengan dinyatakannya vaksin COVID-19 oleh regulator Inggris dan Eropa, vaksinasi di seluruh Eropa bisa dilanjutkan

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 19 Mar 2021, 15:30 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2021, 15:30 WIB
Vaksin Oxford / AstraZeneca saat ini sedang dalam tahap pengujian akhir.
Vaksin Oxford / AstraZeneca saat ini sedang dalam tahap pengujian akhir. (Universitas Oxford/ John Cairns)

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan farmasi AstraZeneca menyambut baik keputusan Badan Pengawas Obat Eropa (European Medicines Agency/EMA) dan Badan Regulasi Pengawasan Obat dan Produk Kesehatan Inggris (Medicines Health Regulatory Authority/MHRA), yang menyatakan vaksin COVID-19 mereka aman.

Dalam konferensi pers pada Kamis kemarin, waktu setempat, kedua regulator obat tersebut menyatakan bahwa manfaat vaksin AstraZeneca jauh lebih besar daripada risikonya.

"Keamanan vaksin adalah hal yang terpenting dan kami menyambut baik keputusan lembaga otoritas dan regulator yang menegaskan manfaat luar biasa dari vaksin kami dalam upaya menghentikan pandemi yang sedang terjadi," kata Ann Taylor, Chief Medical Officer AstraZeneca.

"Kami percaya bahwa setelah menerima keputusan yang cermat dari para regulator, vaksinasi dapat dilanjutkan kembali di seluruh Eropa," kata Taylor dalam siaran pers yang diterima Health Liputan6.com, Jumat (19/3/2021).

Setelah melakukan tinjauan ilmiah ketat, MHRA menyimpulkan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa pembekuan darah terjadi pada lebih dari angka kejadian di masyarakat umum yang tidak menjalani vaksinasi.

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

Tidak Ada Bukti Masalah Batch Tertentu

FOTO: 6 Jenis Vaksin COVID-19 yang Ditetapkan Pemerintah Indonesia
Gambar ilustrasi menunjukkan botol berstiker "Vaksin COVID-19" dan jarum suntik dengan logo perusahaan farmasi AstraZeneca, London, Inggris, 17 November 2020. Vaksin buatan AstraZeneca yang bekerja sama dengan Universitas Oxford ini disebut 70 persen ampuh melawan COVID-19. (JUSTIN TALLIS/AFP)

Peninjauan atas lima laporan di Inggris tentang jenis bekuan darah yang sangat langka dan spesifik di vena serebral (sinus vein thrombosis) yang terjadi bersamaan dengan penurunan trombosit (trombositopenia), saat ini masih berlangsung.

Hal ini telah dilaporkan terjadi pada kurang dari 1 kejadian di antara 1 juta orang yang divaksinasi di Inggris sejauh ini, dan dapat terjadi secara alami atau tanpa vaksinasi). Maka dari itu, hubungan sebab-akibat dengan vaksin belum ditetapkan.

Komite Penilaian Risiko Farmakovigilan dari EMA juga menyatakan bahwa tidak ada peningkatan risiko pembekuan darah secara keseluruhan dari penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca.

Namun menurut komite tersebut, pada kejadian tromboembolik serius dengan trombositopenia yang sangat jarang terjadi, yang tidak terbukti adanya hubungan kausal dengan vaksin, mungkin perlu dianalisis lebih lanjut.

Komite juga mengatakan bahwa tidak ada bukti mengenai masalah yang berkaitan dengan batch vaksin atau lokasi produksi tertentu.

Dalam keterangan persnya, AstraZeneca menyatakan akan terus bekerja sama dengan lembaga otoritas kesehatan untuk memastikan penggunaan vaksin COVID-19 yang mereka kembangkan secara tepat.

Infografis Ramai-Ramai Tangguhkan Vaksin AstraZeneca, Ada Apa?

Infografis Ramai-Ramai Tangguhkan Vaksin AstraZeneca, Ada Apa? (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Ramai-Ramai Tangguhkan Vaksin AstraZeneca, Ada Apa? (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya