Alasan Tidak Semua Orang Suka Mendaki Gunung dari Sisi Psikologi

Berwisata alam dapat mengurangi stres dan menjaga kesehatan mental karena bisa mengurangi hormon kortisol pemicu stres dan meningkatkan dopamin dan endorfin yang membawa perasaan bahagia.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 24 Mar 2021, 06:00 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2021, 06:00 WIB
Mendaki Gunung
Mendaki Gunung. Foto: (Ade Nasihudin/ Liputan6.com).

Liputan6.com, Jakarta Berwisata alam dapat mengurangi stres dan menjaga kesehatan mental karena bisa mengurangi hormon kortisol pemicu stres dan meningkatkan dopamin dan endorfin yang membawa perasaan bahagia.

Hal tersebut disampaikan psikolog klinis dari lembaga holistic healing Enlightmind, Nirmala Ika, menurutnya, berbagai kegiatan alam dapat dipilih agar pikiran kembali segar. Pemilihan jenis kegiatan alam pun perlu dilakukan secara bijak, mengingat tidak semua kegiatan alam cocok untuk setiap orang.

Salah satu kegiatan alam yang banyak disukai adalah mendaki gunung. Walau demikian, banyak juga yang tidak suka mendaki karena berbagai alasan.

Menurut Nirmala, mendaki gunung sebenarnya bukan hal sederhana dan mudah karena memerlukan persiapan.

“Walaupun pemandangan di atas gunung sering kali menggoda untuk didatangi tapi lebih baik setiap orang bijak juga untuk melihat kapasitas diri sendiri,” kata Nirmala kepada Health Liputan6.com melalui pesan teks, ditulis Selasa (23/3/2021).

“Apakah kita secara fisik cukup kuat? Apakah kita punya pengalaman atau informasi yg memadai untuk naik gunung? Apakah karakter saya juga cocok? Apa tujuan saya naik gunung? Apa motivasi saya?”

Pertimbangan-pertimbangan tersebut menjadi faktor yang menyebabkan sebagian orang sangat senang naik gunung dan sebagian lagi tidak.

Bagi orang yang tidak suka mendaki gunung, Nirmala merekomendasikan wisata alam yang santai dan ringan.

“Wisata alam itu banyak sebenarnya, bahkan berjalan kaki sejenak di hutan kota itu juga bisa membantu daripada memaksakan naik gunung tapi akhirnya kelelahan dan frustrasi. Jadi kebijaksanaan juga diperlukan ya.”

Simak Video Berikut Ini

Menurut Pendaki

Solehan Yusuf
Pendaki gunung asal Bandung, Solehan Yusuf (26). Foto: (Ade Nasihudin/Liputan6.com).

Menurut pendaki asal Bandung, Solehan Yusuf (26), kegiatan mendaki memang menguras tenaga. Walau demikian, ia menyukainya karena mendaki gunung adalah salah satu bentuk olahraga.

“Kalau fisik pasti capek ya, tapi enggak masalah, karena ini bagian dari olahraga, terus perasaan senang,” katanya.

Kegiatan alam seperti mendaki gunung juga merupakan cara Solehan untuk mengembalikan semangat dan sejenak melupakan masalah dan kesibukan sehari-hari.

“Kalau istilah Sunda mah ‘Tiis Ceuli Herang Panon’ bisa sejenak melupakan masalah, atau kegiatan sehari-hari yang lumayan menguras tenaga dan pikiran, jadi lebih fresh aja gitu,” katanya.

Ia juga menyarankan, sebelum melakukan kegiatan di alam, ada berbagai hal yang perlu dipersiapkan selain kesehatan fisik.

“Misal, lagi musim hujan gini, bawa jas hujan. Terus gimana rencana aja. Kalau mau sambil ngopi, bawa kompor portable sendiri biar ngopinya lebih terasa nikmat.

Ia juga berpesan, “jika kita suka main ke alam, jangan lupa untuk jaga alam itu, agar selalu bisa kita nikmati sampai generasi-generasi selanjutnya,” pungkasnya.

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi COVID-19

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya