Sedih karena Batal Wisata? Ini yang Bisa Dilakukan Menurut Psikolog

Wisata adalah kegiatan yang digemari banyak orang. Selain dapat menghilangkan stres, wisata juga dapat menjadi sarana untuk lepas sejenak dari kesibukan sehari-hari.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 29 Mar 2021, 08:00 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2021, 08:00 WIB
Wisata Alam
Ilustrasi Wisata Alam. Foto: (Ade Nasihudin/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Wisata adalah kegiatan yang digemari banyak orang. Selain dapat menghilangkan stres, wisata juga dapat menjadi sarana untuk lepas sejenak dari kesibukan sehari-hari.

Namun, bagaimana jadinya jika rencana wisata tiba-tiba batal?

Menanggapi hal ini psikolog klinis dari lembaga holistic healing Enlightmind, Nirmala Ika, mengatakan bahwa dampak pembatalan rencana wisata bisa bermacam-macam tergantung masing-masing individu.

“Dampak pembatalan rencana wisata, bisa bermacam-macam sih tergantung tujuan dia berwisata untuk apa,” ujar Nirmala kepada Health Liputan6.com melalui pesan teks, ditulis Sabtu (27/3/2021).

“Sedih dan kecewa kemungkinan akan ada karena kita sudah menyiapkan diri untuk berlibur, bersenang-senang, tapi tiba-tiba batal. Namun, seberapa besar dampaknya tergantung masing-masing orang ya,” tambahnya.

Untuk mengatasi masalah ini, Nirmala menyebut bahwa tidak ada solusi khusus kecuali menerima kekecewaan tersebut.

“Solusinya enggak ada sebenarnya, terima kalau kita memang kecewa tapi kemudian cari cara lain untuk mengatasi itu, misalnya ganti wisata ke tempat lain.”

Contoh penggantian destinasi wisata adalah ketika seseorang biasa liburan keluar negeri, tapi pada masa pandemi COVID-19 ini acara harus batal karena semuanya serba dibatasi. Maka, destinasi wisata bisa diubah menjadi ke luar kota.

“Atau biasanya ke luar kota dan sekarang enggak berani, coba eksplor saja kota kamu, pasti banyak tempat-tempat menarik yang belum kita jamah atau pun sudah tapi kita tidak sadari sebelumnya bahwa tempat itu ternyata cukup indah,” katanya.

Simak Video Berikut Ini

Manfaat Wisata Alam

Selain merekomendasikan eksplorasi wisata di dekat tempat tinggal, Nirmala juga merekomendasikan untuk berwisata alam.

Pasalnya, berwisata alam adalah salah satu upaya untuk mengurangi stres akibat tekanan kerja dan masalah kehidupan lainnya.

Seperti yang dirasakan Solehan Yusuf (26), pekerja pabrik asal Bandung yang mengaku senang berwisata alam seperti mendaki gunung dan kegiatan luar ruangan lainnya untuk mengurangi stres. Dengan berwisata alam, ia mendapatkan berbagai manfaat.

“Manfaatnya untuk kesehatan diri, kesehatan fisik maupun mental. Fisik jadi lebih bugar karena udara masih bersih. Mental lebih sehat karena merasa senang dengan keadaan alam,” katanya kepada Health Liputan6.com melalui pesan teks, ditulis Sabtu (27/3/2021).

Solehan biasanya berwisata alam dengan mendaki gunung sekitar sebulan sekali dan lebih sering bersepeda hampir seminggu sekali. Dengan berwisata alam, ia merasa pikirannya lebih segar dan energinya kembali terisi.

Senada dengan Solehan, Nirmala menambahkan bahwa wisata alam juga bermanfaat untuk memperbaiki suasana hati.

 “Wisata alam cenderung membuat kita menjadi lebih relaks, membuat mood kita menjadi lebih baik, membuat kita merasa lebih sehat dan akhirnya mengurangi stres dan ketegangan,” tutupnya.

Infografis Sertifikat Vaksin COVID-19 Jadi Syarat Bepergian?

Infografis Sertifikat Vaksin Covid-19 Jadi Syarat Bepergian? (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Sertifikat Vaksin Covid-19 Jadi Syarat Bepergian? (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya