Liputan6.com, Denpasar - Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 di Indonesia, Doni Monardo, menegaskan bahwa salah satu tujuan dibentuknya Satgas Karantina guna mencegah penularan strain Virus Corona baru. Mereka dapat mencegah masuknya strain baru dari virus penyebab COVID-19 melalui pintu lintas batas negara.
Tidak hanya itu, Satgas Karantina juga berperan meningkatkan prosedur penanganan mobilitas Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA) yang masuk ke wilayah Indonesia, salah satunya melalui Bali. Doni pun mendorong Pemerintah Provinsi Bali agar membentuk Satgas Karantina, menyusul Kalimantan Barat.
Advertisement
Harapan pembentukan Satgas Karantina dapat melibatkan komponen dari lintas kementerian/lembaga dibantu unsur TNI/Polri, yang mana penyelenggaraannya dilakukan secara terstruktur dan mandiri. Adapun Satgas Karantina berada di bawah komando Pangdam setempat.
“Diharapkan Satgas Karantina ini bisa mandiri. Seluruh unsur, baik kementerian/lembaga berada pada satu komando,” kata Doni saat Rapat Koordinasi Penanganan COVID-19 bersama Pemerintah Provinsi Bali di Kantor Gubernur Bali, Denpasar, belum lama ini.
"Sehingga seluruh kedatangan WNA dan WNI di Bali betul-betul melalui prosedur kekarantinaan kesehatan sesuai ketentuan," Doni melanjutkan.
Upaya pembentukan Satgas Karantina penting dilakukan. Terutama mengendalikan angka kasus aktif COVID-19 di Tanah Air sekaligus mencegah adanya penularan strain baru virus Corona yang berpotensi terjadi dari lalu lintas manusia yang masuk ke wilayah Indonesia melalui Bali.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Satgas Karantina dapat Pulihkan Ekonomi Bali
Satgas Karantina juga sebagai antisipasi momentum liburan panjang dan perayaan Hari Raya Idulfitri dalam waktu dekat, yang berpotensi memicu pergerakan masyarakat menjadi tinggi sekali. Hal ini harus diantisipasi agar tidak terjadi ledakan kasus COVID-19.
Apabila hal itu terjadi, maka harapan membuka kembali denyut nadi perekonomian warga melalui sektor pariwisata dan budaya menjadi terkendala.
"Kalau ini tidak kita lakukan, saya khawatir strain baru dari beberapa negara menulari masyarakat kita di sini. Akibatnya, nanti harapan kita untuk membuka pariwisata di Bali akan terkendala,” ungkap Doni dalam keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com.
Lebih lanjut, Doni juga berharap melalui kinerja Satgas Karantina ke depannya dapat segera memulihkan geliat ekonomi masyarakat.
Advertisement
Jika Bali Bisa Kendalikan COVID-19, Wajah Indonesia Bagus
Sebagaimana diketahui, selama pandemi COVID-19 melanda Tanah Air, wilayah Bali menjadi salah satu yang mengalami tekanan ekonomi. Sektor pariwisata dan budaya yang menjadi ikon dan daya tarik wisatawan domestik maupun mancanegara sebagai penyumbang devisa terbesar lumpuh.
"Karena Bali secara nasional itu mengalami tekanan ekonomi yang sangat tinggi sekali. Jadi, bagaimana supaya Bali tetap bisa survive (bertahan) menghadapi COVID-19, tetapi juga kehidupan ekonomi masyarakat tetap berjalan," jelas Doni.
"Walaupun mungkin belum optimal, tetapi jangan sampai terlalu tertekan. Tidak terpapar COVID-19 dan tidak terkapar karena PHK."
Pemerintah Indonesia terus memberi dukungan kepada Pemerintah Provinsi Bali mulai Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan beberapa kementerian/lembaga lainnya, termasuk Satgas Penanganan COVID-19.
Perhatian khusus dilakukan karena Bali juga menjadi ‘etalase’ Indonesia di mata dunia. Oleh karena itu, apabila Bali dapat mengendalikan COVID-19 dengan baik, maka tingkat kepercayaan sekaligus wajah bangsa Indonesia juga akan semakin bagus lagi di mata internasional.
"Bali ini adalah pintu masuk dan juga menjadi etalase bangsa kita. Kalau Bali bisa mengendalikan COVID-19 dengan baik, maka pamor bangsa Indonesia di mata dunia internasional juga akan bagus sekali,” pungkas Doni.
Infografis Varian Baru Virus Covid-19 Lebih Mematikan?
Advertisement