Perjuangan Ambu Yater Bangun Posyandu Lansia Feto Mone di NTT

Tujuan dibangunnya Posyandu Lansia agar hidup orang tua sejahtera

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 04 Mei 2021, 09:26 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2021, 09:26 WIB
Para lansia yang tergabung dalam Posyandu Lansia Feto Mone.
Para lansia yang tergabung dalam Posyandu Lansia Feto Mone. Foto: Instagram @ambuaninobeh.

Liputan6.com, Kupang - Belum adanya program dari pemangku kepentingan setempat untuk para lanjut usia (lansia) di Mollo Utara, Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, mendorong Ambu Yater Anin membangun program posyandu lansia.

Pemuda yang berlatar belakang pendidikan keperawatan berinisiatif melakukan pengecekan kesehatan para lansia di desanya dengan cara datang ke rumah-rumah lansia.

“Awalnya iseng-iseng datang ke rumah bawa tensi untuk lansia dan saya pikir bagaimana kalau saya kumpulkan mereka terus saya buat komunitas dan di sana mereka bisa bersosialisasi sekaligus saya ukur tekanan darah dan periksa kesehatan mereka,” ujar Ambu kepada Health Liputan6.com melalui sambungan telepon Selasa (4/5/2021).

Ia, menambahkan, posyandu lansia yang diberi nama Feto Mone atau dalam bahasa setempat artinya 'Kekeluargaan', baru terbentuk sekitar tiga minggu yang lalu. Salah satu hal yang melatarbelakangi pembentukan posyandu ini adalah kurangnya perhatian pada para lansia yang memang tinggal di desa terpelosok ini.

“Kalau di Mollo sini permasalahan lansia yang ada ya begitu belum terlalu diperhatikan, kesehatan lansia ini belum menjadi prioritas puskesmas. Belum ada posyandu lansia, belum ada kegiatan yang bertumpu pada lansia,” katanya.

Selain itu, ayah dari pria usia 23 ini juga mengalami stroke satu bulan lalu. Hal ini membuat sang ayah kesepian dan memerlukan ruang sosialisasi bersama teman-teman sebayanya.

Simak Video Berikut Ini

Dapat Sambutan yang Baik

Berdirinya Posyandu Lansia Feto Mone mendapatkan sambutan hangat dari para lansia dan warga sekitar. Bahkan, program yang mulanya akan dilakukan sebulan sekali ditawar menjadi dua kali sebulan oleh para lansia.

“Tapi mereka berubah lagi, mereka mau seminggu sekali. Ya ternyata mereka memiliki keinginan yang besar untuk bersosialisasi karena yang saya lihat mereka kesepian di rumah," katanya.

Kegiatannya sendiri terdiri dari tensi, senam lansia, jalan sehat, pengukuran suhu, timbang berat badan, pengukuran nadi, pengukuran napas, kolesterol, dan gula darah. Semua ini diberikan secara gratis tanpa pungutan biaya sepeser pun.

Dalam melancarkan program ini, Ambu dibantu oleh seorang kader yang memiliki pemikiran yang sama dengannya.

Selama program berjalan, ada perkembangan signifikan yang terlihat dari lansia. Khususnya pada ayah Ambu. Awalnya, sang ayah sulit berjalan dan berbicara, setelah mengikuti kegiatan di posyandu lansia kemandiriannya berkembang pesat.

Ia berharap bahwa ke depannya para lansia di Mollu Utara bisa mendapatkan perhatian dari puskesmas dan pemangku kepentingan setempat.

“Saya kira harus ada upaya dari pemerintah terkait agar lansia ini jadi prioritas,” ujarnya.

Infografis 9 Tips Lansia Tetap Sehat Bebas COVID-19

Infografis 9 Tips Lansia Tetap Sehat Bebas Covid-19
Infografis 9 Tips Lansia Tetap Sehat Bebas Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya