Liputan6.com, Jakarta - Menyusui pada dasarnya merupakan otoritas seorang Ibu, tetapi menyusui juga memerlukan komitmen dari berbagai pihak, baik itu bayinya, suami, sanak saudara atau orang-orang terdekat, hingga Ibu itu sendiri.
Hal tersebut dikemukakan oleh seorang Konselor Laktasi juga Spesialis Anak, dr. Wiyarni Pambudi, Sp.A IBCLC sebagai bentuk dukungan untuk memaksimalkan 3 konsep inti menyusui.
Baca Juga
Ketiga konsep inti dari menyusui tersebut diantaranya, yakni yang pertama adalah lakukan kontak fisik antara Ibu dan bayi sesering mungkin dari kulit ke kulit. Kedua, buat Ibu yang sedang menyusui itu nyaman, baik secara fisik maupun emosinya. Lalu yang ketiga, usahakan Ibu memperoleh informasi yang tepat mengenai cara memposisikan bayi ketika menyusui atau ketika mengarahkan bayi ke payudara.
Advertisement
Wiyarni merekomendasikan para Ibu untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Bila keadaan Ibu maupun bayi memungkinkan, usahakan untuk memberikan ASI selama 2 tahun atau lebih.
Simak Juga Video Berikut Ini
Bila ASI kurang lancar
Bila terkendala dengan kondisi ASI Ibu yang kurang lancar, tak masalah untuk mengonsumsi galaktogog atau zat yang mampu meningkatkan produksi ASI. Namun harus disertai pertimbangan yang matang dari segi indikasi, efikasi, serta keamanannya.
“Untuk mempertimbangkan penggunaan galaktogog, berdiskusi dan cari informasi sebanyak-banyaknya, harus menggunakan galaktogog yang jelas penelitiannya. Jadi indikasinya jelas, efikasinya jelas, keamanannya jelas,” ujar Wiyarni dalam Festival 100% ASI for MORe.
Sehingga, tujuan mengonsumsi suplemen pelancar ASI dengan kandungan galaktogog memang benar-benar untuk menstimulasi produksi ASI. Stimulasi produksi ASI yang baik mampu melancarkan pengeluaran ASI nantinya. ASI yang lancar tidak hanya bermanfaat bagi bayi, tapi juga membangun kepercayaan diri Ibu.
Penulis: Rissa Sugiarti
Advertisement