Pantun Cerewet Larangan Mudik Lebaran Ala Doni Monardo

Simak pantun cerewet larangan mudik Lebaran ala Doni Monardo.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 06 Mei 2021, 10:39 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2021, 10:39 WIB
Kepala BNPB Doni Monardo
Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo saat acara Rakor Penanganan COVID-19 dan Larangan Mudik di Kantor Gubernur Sumatera Selatan, Rabu (5/5/2021). (Tim Komunikasi Satgas COVID-19)

Liputan6.com, Palembang Di Bumi “Wong Kito Galo”, Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo rupanya menyuguhkan pantun 'cerewet' soal larangan mudik Lebaran. Pantun dibawakan Doni menjelang waktu berbuka puasa.

Pantun disampaikan Doni di penghujung acara Rapat Koordinasi Penanganan COVID-19 dan Larangan Mudik di Kantor Gubernur Sumatera Selatan, Kota Palembang pada Rabu, 5 Mei 2021 sore. 

Begini bunyi pantun:

Belum minum bikin tenggorokan seret

Menjelang buka siapkan es dawet

Agar korban COVID tidak berderet

Tak apalah mulut ini harus selalu cerewet

Dalam hal ini, Doni mengajak seluruh pihak gencar melakukan sosialisasi larangan mudik Lebaran 2021 sebagaimana yang sudah ditetapkan Pemerintah. Upaya ini demi mencegah penyebaran COVID-19.

“Komando Bapak Presiden jelas, yaitu larangan mudik. Jangan lagi dinarasikan aneh-aneh. Jangan pula ditafsir macam-macam. Dilarang artinya ya dilarang, tidak boleh mudik,” tegas Doni Monardo, yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Para Pejabat Harus Mau Cerewet Soal Larangan Mudik

Kepala BNPB Doni Monardo
Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo saat acara Rakor Penanganan COVID-19 dan Larangan Mudik di Kantor Gubernur Sumatera Selatan, Rabu (5/5/2021). (Tim Komunikasi Satgas COVID-19)

Data Satgas COVID-19 per 3 Mei 2021 menunjukkan, terdapat 10 kabupaten/kota di Sumatera Selatan yang mengalami tren kenaikan jumlah kasus aktif COVID-19. Di tingkat provinsi, Sumatera Selatan juga menunjukkan tren kenaikan jumlah kasus aktif.

Kemudian per 4 Mei 2021, jumlah kasus aktif COVID-19 di Sumatera Selatan 1.417 (6,76 persen) di atas kasus aktif nasional yang 5,88 persen. Jumlah kasus sembuh 18.499 (88,30%) di bawah kasus sembuh nasional 91,39%. Jumlah kasus meninggal 1.033 (4,93%) di atas kasus meninggal nasional yang 2,74 persen.

“Beberapa bulan lalu, Sumatera Selatan relatif landai. Tapi hari ini, sudah menunjukkan tren naik, bahkan menempati urutan ketiga nasional,

"Jadi, saya tekankan, jangan anggap enteng COVID-19. Sekali lagi, jangan anggap enteng! Ingat, masih ada 17 persen masyarakat kita yang tidak percaya COVID-19 itu ada,” terang Doni Monardo dalam keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com.

Ditambahkan, para pejabat harus mau cerewet. Cerewetnya pejabat saja, lanjut Doni, tidak cukup, tetapi harus melibatkan para tokoh masyarakat, tokoh agama. Jangan kendor menerapkan protokol kesehatan.

Jalankan larangan mudik dengan penuh tanggung jawab untuk keselamatan rakyat.

“Bapak Wagub, harap berkoordinasi dengan Bapak Pangdam, Bapak Kapolda, dan Forkopimda lainnya untuk menyediakan sarana karantina," jelas mantan Danjen Kopassus kepada Wagub Sumsel Mawardi Yahya, yang mendampingi Doni Monardo memimpin rapat koordinasi.

"Lebih baik sedia payung sebelum hujan, daripada menyesal kemudian tak ada guna."

Infografis Dilarang Mudik Lebaran 2021

Infografis Dilarang Mudik Lebaran 2021
Infografis Dilarang Mudik Lebaran 2021 (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya