CEO Zoom Eric Yuan Alami Kelelahan Akibat Sering Rapat Virtual

Meski produknya banyak dipakai di masa pandemi, CEO Zoom Eric Yuan mengatakan dirinya juga merasa kelelahan karena terlalu sering rapat virtual

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 20 Des 2021, 23:59 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2021, 05:00 WIB
Eric Yuan
Eric Yuan Berhasil Jadi Miliarder Berkat Pidato Bill Gates

Liputan6.com, Jakarta - Meski produknya banyak digunakan di masa pandemi COVID-19, CEO Zoom Eric Yuan pun mengakui bahwa dirinya sendiri sudah merasa lelah dengan rapat virtual dan harus berjuang karena mengalami "Zoom Fatigue."

"Saya kelelahan rapat. Saya sangat lelah," kata Eric Yuan dalam Wall Street Journal CEO Council Summit pada Selasa pekan lalu, seperti dikutip dari Independent pada Senin (10/5/2021).

Menurut pria 51 tahun itu, dirinya merasa sulit untuk secara tiba-tiba beralih dari lingkungan kerja sosial dan tatap muka, ke dunia di mana orang hanya melihat gambar wajah di layar.

"Rekor pribadi saya adalah 19 pertemuan Zoom dalam sehari. Ini adalah rekor yang mungkin bisa dikalahkan oleh beberapa orang, tapi harus saya akui bahwa sulit untuk melewatinya," ujarnya.

Yuan pun memberikan tips untuk mengatasi Zoom Fatigue. Ia mencontohkan, cara yang bisa dilakukan misalnya mengakhiri rapat lebih awal agar semua orang bisa pulih secara mental di sela rapat, serta menggunakan chat atau surel untuk menggantikan rapat.

Dikutip dari New York Post, Yuan mendirikan Zoom pada tahun 2011. Perusahaannya saat itu tidak terlalu dikenal hingga akhirnya pandemi melanda dan memaksa banyak orang untuk bekerja dari rumah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini


Ingin Pekerja Kembali ke Kantor

Aplikasi Zoom di Smartphone
Aplikasi Zoom di Smartphone. Kredit: antonbe via Pixabay

Forbes mencatat bahwa saat ini, kekayaan Yuan mencapai 13,2 miliar dolar. Hal ini membuatnya menjadi daftar miliarder nomor 133 menurut media Amerika Serikat tersebut.

Walau sukses karena pandemi, Yuan mengakui bahwa dia juga ingin agar para pekerjanya bisa kembali ke pertemuan tatap muka sepert dahulu. Ia mengatakan bahwa saat ini, dia berharap agar staf Zoom bisa kembali ke kantor paling tidak dua hari dalam seminggu.

Beberapa waktu lalu, Stanford University merilis studi yang mengungkapkan bahwa wanita melaporkan Zoom fatigue lebih tinggi daripada pria.

Mengutip Yahoo News, studi tersebut melaporkan bahwa ada banyak efek gender dalam komunikasi nonverbal yang mungkin terkait dengan mekanisme nonverbal lainnya dalam sebuah konferensi video.

"Wanita, misalnya, cenderung menampilkan lebih banyak ekspresi wajah daripada pria seperti lebih banyak tersenyum dengan bukti yang menunjukkan bahwa perbedaan ini terkait dengan kesadaran saat diamati dan merasakan kesadaran diri," kata para peneliti.

Studi tersebut juga menyebutkan bahwa pertemuan video bisa meningkatkan beban kognitif yang terkait mekanisme nonverbal ini lebih banyak bagi wanita ketimbang pria.

Para peneliti juga mencatat, panggilan video berdampak pada aliran interaksi alami dan memaksa semua orang utnuk saling menatap dengan apa yang mereka sebut "hyper gaze."


Infografis Plus Minus Belajar dari Rumah Secara Online

Infografis Plus Minus Belajar dari Rumah Secara Online. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Plus Minus Belajar dari Rumah Secara Online. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya