Seorang Warga Vietnam Alami Alergi dan Meninggal Dunia Usai Terima Vaksin AstraZeneca

Seorang wanita asal Vietnam yang telah mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 AstraZeneca menjadi orang pertama yang meninggal akibat reaksi alergi.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 12 Mei 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2021, 18:00 WIB
Suasana Ibu Kota Vietnam di Tengah Kebangkitan COVID-19
Seorang penumpang berlindung di bawah kantong plastik dengan pengemudi ojek saat hujan di Hanoi, ibu kota Vietnam pada 11 Agustus 2020. Setelah mencatat nol kasus COVID-19 selama lebih dari tiga bulan, Vietnam melaporkan sejumlah infeksi baru di dalam negeri sejak akhir Juli. (MANAN VATSYAYANA/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang wanita asal Vietnam yang telah mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 AstraZeneca menjadi orang pertama yang meninggal akibat reaksi alergi.

Kementerian Kesehatan Vietnam pada 7 Mei 2021 melaporkan wanita berusia 35 itu mengalami syok anafilaksis setelah mendapatkan dosis pertama vaksin AstraZeneca dan meninggal di provinsi selatan Vietnam An Giang.

"Ini adalah kasus yang sangat jarang terjadi dalam vaksinasi terhadap COVID-19," ujar pihak Kementerian Kesehatan Vietnam mengutip Thethaiger.com, Rabu (12/5/2021).

Sejauh ini, Vietnam telah menggunakan vaksin AstraZeneca untuk menginokulasi sekitar 750.000 orang guna melawan COVID-19. Sejak program vaksin dimulai pada awal Maret. Pekan lalu, gelombang baru COVID-19 menyebar ke seluruh negeri, termasuk menginfeksi ibu kota Hanoi.

Pada Jumat 7 Mei 2021, kementerian melaporkan 47 infeksi baru, meningkatkan jumlah total infeksi COVID-19 menjadi 3.137 dengan 35 kematian.

Vietnam adalah negara terbaru yang mengalami kematian terkait vaksin AstraZeneca. Sebelumnya, Kanada melaporkan kasus kematian keduanya baru-baru ini bersama dengan negara lain.

Simak Video Berikut Ini

Kasus Kematian di Negara Lain

Di Kanada, seorang wanita usia 50 meninggal karena kelainan penggumpalan darah yang langka setelah menerima vaksin.

Berita kematian kedua datang ketika Komite Penasihat Nasional untuk Imunisasi menyatakan bahwa vaksin Pfizer dan Moderna adalah vaksin yang lebih disukai di Kanada. Komite tersebut juga memperingatkan warga untuk mempertimbangkan risiko mendapatkan vaksin yang lebih cepat (AstraZeneca) daripada menunggu yang disukai (Pfizer dan Moderna).

Selain Kanada, Norwegia juga melaporkan 2 kematian terkait AstraZeneca baru-baru ini. Di sisi lain, Italia telah menemukan 4 kematian terkait vaksin tersebut.

Inggris telah mencatat total 242 kasus orang yang mengalami penggumpalan darah langka setelah suntikan vaksin AstraZeneca, bahkan 49 meninggal karena kondisi penggumpalan darah yang disebut langka itu.

Sejauh ini, tidak ada data di seluruh dunia yang tersedia untuk jumlah kematian yang terkait dengan vaksin AstraZeneca. Namun, sebagian besar kejadian ikutan pasca imunisasi fatal yang telah dilaporkan adalah terkait kondisi penggumpalan darah.

Infografis Awas Lonjakan COVID-19 Libur Lebaran

Infografis Awas Lonjakan Covid-19 Libur Lebaran
Infografis Awas Lonjakan Covid-19 Libur Lebaran (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya