3 Pertanyaan Tentang Vaksin Sinovac, Ini Jawaban WHO

Vaksin Sinovac baru saja mengantongin izin penggunaan darurat dari WHO

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 04 Jun 2021, 08:28 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2021, 08:28 WIB
FOTO: 6 Jenis Vaksin COVID-19 yang Ditetapkan Pemerintah Indonesia
Vaksin COVID-19 Sinovac Biotech Ltd ditampilkan dalam konferensi pers di Beijing, China, 24 September 2020. Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 Sinovac telah sampai di Indonesia, sementara 1,8 juta dosis lagi akan menyusul kemudian. (WANG ZHAO/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Kelompok Ahli Penasihat Strategis WHO (SAGE) terkait Imunisasi menjawab sejumlah hal mengenai vaksin Sinovac.

Lewat sebuah tulisan di situs resmi WHO, SAGE menjabarkan hal-hal yang perlu masyarakat ketahui tentang vaksin COVID-19 produksi Sinovac Biotech Ltd, China, yang baru saja mengantongin izin penggunaan darurat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa, 1 Juni 2021.

Seberapa manjur vaksin Sinovac?

SAGE, menjelaskan, berdasarkan uji coba Fase III besar di Brasil menunjukkan bahwa dua dosis vaksin Sinovac atau CoronaVac, yang diberikan dengan selang waktu 14 hari, memiliki kemanjuran sebesar 51 persen terhadap COVID-19 yang bergejala.

Tidak hanya itu, vaksin Corona yang kini masuk dalam emergency use listing (EUL) WHO memiliki kemanjuran 100 persen terhadap COVID-19 yang parah, dan 100 persen terhadap rawat inap mulai 14 hari setelah menerima dosis kedua.

Apakah vaksin Sinovac mampu melawan varian baru virus Corona SARS-CoV-2?

Dalam sebuah studi observasional, perkiraan efektivitas CoronaVac pada petugas kesehatan di Manaus, Brasil, di mana P.1 menyumbang 75 persen dari sampel SARS-CoV-2 adalah 49,6 persen terhadap infeksi simtomatik. 

Efektivitas yang juga ditunjukkan dalam studi observasional di Sao Paulo dengan adanya sirkulasi P1, dengan 83 persen sampel.

Penilaian dalam pengaturan di mana variant of Concern P.2 beredar luas di Brasil, diperkirakan efektivitas vaksin sebesar 49,6 persen setelah setidaknya pemberian satu dosis, dan menjadi 50,7 persen setelah menerima dosis kedua. 

SAGE, menekankan, saat data baru tersedia, WHO akan memerbarui rekomendasi yang sesuai. 

Apakah vaksin Sinovac dapat mencegah infeksi dan penularan?

Saat ini belum ada data substantif terkait dampak vaksin COVID-19 Sinovac terhadap penularan SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19.

Sementara itu, WHO mengingatkan agar masyarakat tetap menerapkan prokol kesehatan 5M, yang sampai saat ini masih menjadi pendekatan komprehensif guna mencegah infeksi dan penularan. 

Protokol kesehatan COVID-19 5M adalah memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjaga kebersihan paru, menghindari keramaian, dan memastikan ventilasi yang memadai.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Berikut Ini


Infografis Vaksin Sinovac Boleh Digunakan dan Halal

Infografis Vaksin Sinovac Boleh Digunakan dan Halal. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Vaksin Sinovac Boleh Digunakan dan Halal. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya