Bersiap Hadapi Puncak Kasus COVID-19, RS Hasan Sadikin Ancang

Hadapi puncak kasus COVID-19, RSHS telah mengajukan penambahan relawan tenaga kesehatan ke Pemerintah Jawa Barat.

oleh Arie Nugraha diperbarui 15 Jun 2021, 19:00 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2021, 19:00 WIB
Simulasi penanganan pasien terduga virus Corona
Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menggelar simulasi penanganan pasien terduga infeksi virus Corona atau Covid-19. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menyatakan bahwa puncak jumlah kasus COVID-19 yang ada belum mencapai puncaknya. Meski saat ini angkanya terus naik.

Itu terlihat dari keterisian ranjang perawatan atau Bed Occupancy Rate (BOR) pasien COVID-19 di rumah sakit milik Kementerian Kesehatan RI itu sudah mencapai 72,3 persen dari seluruh kapasitas.

"Kita diminta untuk meningkatkan kapasitas tempat tidur. Nah, problem yang paling penting dari penyediaan ini adalah bukan sarana dan prasarana tapi tenaga kesehatannya. Jadi ini yang sedang kita persiapkan, perekrutan dari tenaga - tenaga relawan nakes," ujar Pelaksana Harian Direktur Pelayanan Medik, Perawatan dan Penunjang RSHS Yana Akhmad Supriatna, Bandung, Selasa, 15 Juni 2021.

Yana mengatakan otoritasnya telah mengajukan penambahan relawan tenaga kesehatan ke Pemerintah Jawa Barat. Selain itu juga mengajukan hal serupa ke PPSDM dan juga perekrutan secara internal.

Yana menyebutkan nantinya upah bagi relawan tenaga kesehatan yang direkrut itu, rencananya berasal dari RSHS dan BNBP.

"Nah beberapa hari ini sedang proses. Tentu prosesnya tetap terbuka sesuai dengan aturan dari perekrutan tenaga kesehatan," kata Yana.

 

Sudah Lampu Kuning

Penambahan relawan tenaga kesehatan ini dianggap penting, mengingat ucap Yana rincian pasien COVID-19 yang tengah dirawat, dari 224 ranjang perawatan di RSHS sudah terisi oleh 162 pasien.

Terdiri dari ranjang isolasi biasa, mencakup 71 persen BOR. Sedangkan BOR untuk Instalasi Gawat Darurat (IGD) mencapai 79 persen.

"Sudah lampu kuning ya. Jadi kami harus berusaha bagaimana meningkatkan dari kapasitas tempat tidur ini," sebut Yana.

Yana mengatakan khusus grafik kunjungan pasien COVID-19 ke ruang isolasi di Instalasi Gawat Darurat (IGD), terus mengalami penaikan usai Hari Raya Lebaran 2021.

Yana menjelaskan sebelum Hari Raya Lebaran 2021, kunjungan pasien COVID-19 ke ruang isolasi IGD rerata 10 orang per hari.

"Pasca Lebaran mulai meningkat, mulai belasan kemudian di awal (Lebaran 2021) sudah mencapai 20 orang. Nah, sekarang ini trennya di kisaran 30 orang," kata Yana.

Yana meyakini belum ada indikasi menurunnya jumlah pasien COVID-19 yang datang ke RSHS.

Yana memperkirakan saat ini bukan puncak kenaikan kasus COVID-19 di IGD RSHS.

"Hari Minggu sudah berkunjung 33 orang, hari Senin kemarin 30 orang dan pagi tadi sudah datang 13 orang ke IGD isolasi," ucap Yana. (Arie Nugraha)

Infografis

Infografis 5 Tips Cegah Covid-19 Saat Beraktivitas dengan Orang Lain. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 5 Tips Cegah Covid-19 Saat Beraktivitas dengan Orang Lain. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya