Varian Lambda Dikhawatirkan Naik Status Jadi Variant of Concern WHO

Soal varian Lambda, pakar sebut dikhawatirkan naik status menjadi 'Variant of Concern' WHO.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 07 Jul 2021, 18:02 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2021, 17:00 WIB
FOTO: Kasus COVID-19 Meledak, New Delhi Berlakukan Lockdown
Jenazah korban COVID-19 menunggu untuk dikremasi di New Delhi, India, Senin (19/4/2021). India melaporkan lebih dari 15 juta infeksi COVID-19, kedua terbesar setelah Amerika Serikat. (AP Photo/Manish Swarup)

Liputan6.com, Jakarta Varian Lambda rupanya dikhawatirkan naik status menjadi Variant of Concern (VoC) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Varian of Concern artinya, varian yang terdapat bukti peningkatan penularan, penyakit yang lebih parah, misal peningkatan rawat inap atau kematian, penurunan efektivitas pengobatan atau vaksin, atau kegagalan deteksi diagnostik.

Varian Lambda pertama kali ditemukan di Peru pada awal Desember 2020 dan mulai menyebar kini ke 30 negara. Penyebaran varian Lambda atau C.37, terutama di negara-negara Amerika Selatan, seperti Peru dan Cile.

Ketua Pokja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada Gunadi mengatakan, saat ini varian Lambda sedang diamati oleh WHO.

WHO memasukkan varian Lambda dalam daftar Variant of Interest (VoI), yang diprediksi pengaruhi peningkatan penularan atau keparahan penyakit. 

"Yang mungkin sekarang lagi dibicarakan ini varian Lambda. Varian ini dikhawatirkan bisa naik statusnya menjadi Variant of Concern," jelas Gunadi saat dialog virtual, Rabu (7/7/2021).

 

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Status Varian Lambda Naik VoC, Tunggu Keputusan WHO

FOTO: New York Peringati 30 Ribu Kematian Akibat COVID-19
Gambar korban diproyeksikan pada Jembatan Brooklyn saat Hari Peringatan COVID-19 di Brooklyn, New York, Amerika Serikat, 14 Maret 2021. Kota New York yang mencatat kematian tertinggi akibat COVID-19 di AS, memberikan penghormatan yang emosional pada para korban yang meninggal. (Kena Betancur/AFP)

Terkait varian Lambda, apakah akan naik status menjadi Variant of Concern atau tidak, Gunadi menegaskan, harus menunggu keputusan dari WHO.

"Kita harus menunggu dulu dari WHO, apakah nanti varian Lambda meningkat statusnya, dari Variant of Interest menjadi Variant of Concern," tegasnya.

WHO memasukkan varian Lambda dalam VoI jika genom memiliki mutasi dengan implikasi fenotipik yang telah ditetapkan atau diduga dan salah satu dari:

- Telah diidentifikasi menyebabkan beberapa penularan komunitas/beberapa kasus/klaster COVID-19,atau telah terdeteksi di banyak negara, atau

- Dinyatakan sebagai VoI oleh WHO yang berkonsultasi dengan WHO SARS-CoV-2 Virus Evolution Working Group.

Gunadi juga menyebut, Variant of Interest yang sudah masuk daftar WHO, antara lain, Epsilon, Eta, Iota, Kappa, Lambda, dan Zetta. Adapun Variant of Concern yang masuk WHO, yakni Alpha, Beta, Gamma, Delta,

"Sampai sekarang yang terdeteksi di Indonesia itu Alpha, Beta, dan Delta. Gamma belum terdeteksi di Indonesia," ujarnya.

Infografis Hati-Hati Varian Baru Covid-19 Ancam Anak dan Remaja

Infografis Hati-Hati Varian Baru Covid-19 Ancam Anak dan Remaja. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Hati-Hati Varian Baru Covid-19 Ancam Anak dan Remaja. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya