Orangtua Wajib Tahu, 3 Kebutuhan Dasar Psikis Anak

Orangtua masih disibukkan dengan segala sesuatu yang hanya bersifat fisik lalu mengabaikan psikis mereka.

oleh Mina Megawati diperbarui 30 Jul 2021, 20:00 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2021, 20:00 WIB
Anak Sedih
Ilustrasi Anak Sedih Credit: pexels.com/Rodnae

Liputan6.com, Jakarta - Orangtua masih disibukkan dengan segala sesuatu yang  bersifat fisik lalu mengabaikan psikis atau mental anak. Padahal, kesehatan psikis adalah hal yang penting bagi pertumbuhan mereka.

Kurangnya perhatian pada area psikis atau mental, salah satu penyebab karena minim waktu bersama. Bila terjadi dalam waktu lama, dikhawatirkan akan berdampak pada kepercayan diri mereka dan tumbuh jadi anak yang rapuh.

Peralihan proses bekerja dan belajar dari luring ke daring selama masa pandemi, memungkinkan orangtua punya banyak waktu bersama keluarga di rumah. Momentum baik yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dasar psikis anak-anaknya melalui pertemuan intens, perlahan membuka kesempatan berkomunikasi yang lebih baik.

“Anakmu punya tubuh dan mental yang masih sangat terpengaruh olehmu. Apa yang kamu katakan akan langsung dipercayainya. Sistem filterisasi mereka belum cukup kuat untuk memilah dan memilih. Tubuh dan energi yang masih lemah menyebabkan mereka belum terlalu berani, masih merasa takut. Jika salah langkah di fase ini akan membuat mereka tak merasa aman,” kata hipnoterapis yang juga dokter di Bali, Gusti Putu Darmika kepada Health-Liputan6.com secara langsung pada Rabu (27/7/2021).

 

3 Kebutuhan Penting Anak

Dia menjelaskan tiga kebutuhan dasar psikis anak yang harus dipenuhi orangtua.

Kebutuhan Akan Rasa Aman

Saat orangtua memarahi, membentak, memukul, kerap menghukum secara berlebih, dapat menghilangkan rasa aman seorang anak.

Rasa aman anak akan terbentuk saat orangtua terlibat dalam pengasuhan yang bersifat sensitif, responsif, dan melibatkan afeksi secara fisik. Seperti memberikan pelukan, ciuman, menatapnya saat berkomunikasi, termasuk melakukan kegiatan interaktif seperti bermain, ngobrol, atau mendengarkan cerita mereka.

Manfaat saat anak sudah mendapatkan rasa aman dapat dilihat dari perubahan positif seperti, meningkatnya keterampilan, anak akan memiliki gambaran baik tentang dirinya, anak menjadi lebih tekun, kooperatif, dan adaptif.

Kebutuhan untuk Merasa Berharga

Anak memiliki kebutuhan harga diri ingin merasa dihargai. Mereka selalu ingin merasa dihargai dalam setiap tingkah lakunya. Anak merasa berbeda dengan orang lain di sekitarnya, sehingga anak juga butuh untuk dihargai. Hal ini didorong oleh keinginan alamiah untuk mendapat tempat di hati keluarga dan selalu ingin diperhatikan oleh orang-orang di sekelilingnya.

Memberi pujian, tidak meremehkan sekecil apapun hal-hal yang dilakukannya, tidak segan meminta maaf, membuat mereka merasa dicintai dan berharga.Dokter Damika mengatakan perihal takaran atau batas pujian yaitu dengan mengukurnya dengan hati kita. “Seluas dan setulus hati dalam mengungkapkan itulah batasannya.”

 

Kebutuhan Dianggap Berdaya

Seringkali tanpa sengaja orangtua bersikap seakan meremehkan kemampuan si anak. Anak-anak akan merasa dirinya tak berdaya, lemah, akibatnya mereka sulit mengeksplorasi kemampuannya.

Anak anak perlu diberi kepercayaan sesuai usianya. Berikan dia kesempatan untuk bisa melayani dirinya sendiri. Jangan dimanjakan secara berlebihan. Anak bukan milik kita. Dia adalah miliknya sendiri. Memanjakan anak hanya akan mempersulit proses memaksimal kemampuan yang dimilikinya dan meracuni masa depannya.

Infografis Tips Libur Panjang Bebas Covid-19

Infografis Tips Libur Panjang Bebas Covid-19
Infografis Tips Libur Panjang Bebas Covid-19 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya