Liputan6.com, Jakarta Di Pekan Menyusui Sedunia tahun ini, kita kembali diingatkan bahwa kesuksesan pemberian ASI Eksklusif bukan cuma tanggung jawab ibu. Seorang ibu butuh didukung banyak pihak.
Dukungan diperlukan mengingat permasalahan menyusui yang kerap ditemui ada banyak. Dukungan terhadap ibu yang memberikan ASI itu perlu dari keluarga terdekat, tenaga kesehatan, masyarakat. Mulai dari dukungan moral, material, hingga pemberian informasi laktasi yang terbaru seperti disampaikan dokter konselor laktasi RS Pondok Indah Bintaro Jaya, Nia Wulan Sari.
Baca Juga
"Berbagai penelitian menunjukkan bahwa ibu menyusui yang mendapatkan dukungan penuh dari suami dan keluarga memiliki tingkat keberhasilan menyusui lebih tinggi," kata Nia dalam keterangan pers yang diterima Liputan6.com.
Advertisement
Agar sukses menyusui, idealnya mencari tahu tahu mengenai laktasi dalam tujuh kesempatan berikut:
1. Ketika hamil, membahas keuntungan dan manajemen menyusui
2. Ketika hamil, membahas proses menyusui dan kendala-kendala yang mungkin dihadapi
3. Setelah melahirkan, bimbingan kontak kulit dini antara ibu dengan bayi saat Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
4. 24 jam setelah melahirkan, bimbingan posisi menyusui yang baik (posisi tidur atau duduk) dan membantu perlekatan mulut bayi pada payudara
5. Satu minggu setelah melahirkan, diskusi mengenai kesulitan atau kendala yang dihadapi
6. Satu bulan setelah melahirkan, untuk mendiskusikan kesulitan yang mungkin masih dialami oleh ibu menyusui.
7. Dua bulan setelah melahirkan, untuk mendiskusikan kesulitan yang mungkin masih dialami oleh ibu menyusui, persiapan kembali bekerja, bagaimana memerah ASI, penyimpanan dan pemberian ASI perah, dan lainnya.
Terlebih, Amat Penting Dukungan Saat Pandemi
Di masa pandemi seperti sekarang ini, memastikan dukungan dan perlindungan yang baik bagi ibu menyusui untuk memberikan ASI sangat penting.
"Bayi yang tidak mendapat ASI memiliki risiko lebih mudah sakit dibandingkan bayi yang mendapat ASI," kata Nia.
Kandungan pada ASI dapat memberikan antibodi pada si kecil yang membantunya terhindar dari infeksi saluran napas (ISPA), diare, infeksi telinga, serta berbagai penyakit lainnya. Bayi yang tidak mendapat ASI juga lebih berisiko untuk mengalami obesitas.
Advertisement