Liputan6.com, Jakarta Sejumlah studi menunjukkan bahwa kelebihan berat badan merupakan faktor risiko utama penyebab diabetes tipe 2.
Direktur Indonesian Diabetes Institute, Prof Dr dr Sidartawan Soegondo, SpPD-KEMD, FINASIM, FACE menyampaikan bahwa sekitar 70 persen pasien diabetes di Indonesia mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
Baca Juga
Obesitas juga dapat meningkatkan risiko kematian yang diakibatkan komorbid atau penyakit bawaan. Indeks massa tubuh (body mass index, BMI) yang tinggi dapat meningkatkan risiko kematian yang tinggi pula, yang sebagian besar diakibatkan komplikasi penyakit kardiovaskular.
Advertisement
“Diabetes dan kelebihan berat badan ataupun obesitas akan menjadi faktor risiko utama penyebab penyakit kardiovaskular,” kata Sidartawan dalam keterangan pers Novo Nordisk, dikutip Jumat (6/8/2021).
Simak Video Berikut Ini:
Risiko Penyakit Kardiovaskular dan Ginjal
Senada dengan Sidartawan, Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PB PAPDI) Dr. dr. Sally A. Nasution, Sp.PD-KKV, FINASIM, FACP menyampaikan data dari Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME).
“Berdasarkan data dari IHME, tingkat kematian di Indonesia kini disebabkan oleh penyakit tidak menular dan terkait dengan diabetes. Studi lain menunjukkan bahwa sekitar 75 persen pasien diabetes tipe-2 berisiko terkena penyakit kardiovaskular,” kata Sally dalam keterangan yang sama.
Tak hanya risiko penyakit kardiovaskular, diabetes juga dapat menyebabkan penyakit ginjal kronis, tambahnya. Glukosa darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah di ginjal.
Ketika pembuluh darah rusak, ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik. Banyak orang dengan diabetes juga mengalami tekanan darah tinggi, yang juga dapat merusak ginjal.
Advertisement
Penyebab Penyakit Ginjal Stadium Akhir
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) dr. Aida Lydia, Sp.PD-KGH, Ph.D, FINASIM menyampaikan, diabetes dapat menyebabkan penyakit ginjal stadium akhir.
“Diabetes adalah salah satu penyebab terjadinya penyakit ginjal stadium akhir (end-stage renal disease, ESRD) yang membutuhkan hemodialisa atau transplantasi ginjal.”
Menurut Indonesian Renal Registry 2019, 26 persen penyakit ginjal kronis disebabkan oleh nefropati diabetik. Kini, nefropati diabetik menjadi penyebab penyakit ginjal kronis tertinggi kedua setelah hipertensi di Indonesia.
Pendekatan multifaktorial dalam penanganan diabetes tipe-2 memerlukan sejumlah pengobatan yang berbeda. Hal ini dapat menurunkan tingkat kepatuhan pasien selama menjalani pengobatan.
Sebuah studi menunjukkan bahwa sekitar 50 persen orang dengan diabetes memiliki tingkat kepatuhan yang sangat rendah karena proses pengobatan yang rumit. Menyederhanakan proses pengobatan merupakan langkah utama untuk meningkatkan tingkat kepatuhan pasien.
“Berbagai kebutuhan pasien yang tidak terpenuhi dan kepatuhan pasien yang rendah dalam menjalankan pengobatan diabetes dapat menyebabkan risiko komplikasi yang serius.”
“Kita perlu menetapkan standar baru untuk pengobatan diabetes tipe-2. Ketika kondisinya dikelola dengan baik, risiko komplikasi yang dapat mengancam jiwa dapat dikurangi,” pungkasnya.
Infografis Obesitas
Advertisement