BPOM Pastikan Setiap Vaksin COVID-19 yang Masuk Indonesia Telah Diuji dan Dikaji

Setiap vaksin COVID-19 yang masuk ke Indonesia akan selalu melalui tahap pengujian dan pengkajian.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 14 Agu 2021, 14:30 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2021, 14:30 WIB
Kepala BPOM Penny Lukito
Kepala BPOM Penny Lukito soal vaksin COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta Setiap vaksin COVID-19 yang masuk ke Indonesia akan selalu melalui tahap pengujian dan pengkajian.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Dr. Penny K. Lukito, MCP. Badan POM juga menjamin bahwa semuanya aman, berkhasiat dan bermutu.

"Semua vaksin yang akan digunakan dalam program vaksinasi COVID-19 di Indonesia harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Badan POM, yaitu izin penggunaan pada masa darurat atau Emergency Use Authorization (EUA)," ujar Penny, Jumat (13/8/2021).

Dia menjelaskan, dalam proses pengkajian untuk menilai khasiat dan keamanan vaksin COVID-19, Badan POM melakukannya bersama Tim Ahli Komite Nasional Penilai Obat, Indonesian Technical Advisory on Immunization (ITAGI), dan para ahli terkait lainnya.

6 Vaksin yang Mendapat EUA

Terkait EUA, lanjut Penny, hingga saat ini, Badan POM telah memberikan persetujuan penggunaan pada masa darurat kepada 6 jenis vaksin COVID-19, yaitu CoronaVac, Vaksin COVID-19 (produksi Bio Farma – Sinovac), AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, dan Comirnaty (Pfizer).

Sebelum didistribusikan dan digunakan, Badan POM melakukan pengawalan mutu terhadap setiap batch vaksin yang sudah mendapatkan EUA tersebut melalui sampling dan pengujian di Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan dalam rangka lot release.

Tidak hanya itu, Penny mengatakan, Badan POM juga terus mengawasi jalannya vaksinasi di Indonesia agar pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dapat berjalan lancar dan aman. Hal ini dilakukan melalui kegiatan pengawasan pasca penyetujuan EUA vaksin COVID-19.

"Kami melakukan kegiatan pengawasan di jalur distribusi hingga pelayanan kesehatan dan juga melakukan sampling dan pengujian dalam rangka pengawasan mutu serta surveilan keamanan vaksin.”

Pemantauan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) juga dilakukan bersama Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan seluruh Indonesia, tambahnya.

Imbauan untuk Masyarakat

Melihat proses yang panjang tersebut, Penny mengimbau masyarakat agar tidak ragu untuk melakukan vaksinasi yang sangat penting untuk mencegah infeksi COVID-19.

Kalaupun terinfeksi, lanjutnya, vaksinasi dapat mengurangi risiko sakit berat yang bisa diakibatkan virus COVID-19 yang terus bermutasi ini.

Dalam keterangan yang sama, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate berharap masyarakat tidak ragu untuk divaksinasi karena vaksin dapat mengurangi risiko sakit berat jika terpapar virus COVID-19.

Ia juga terus mengingatkan semua pihak untuk disiplin pada protokol kesehatan dengan memakai masker dan mematuhi aturan pembatasan mobilitas yang ditetapkan pemerintah.

"Selain vaksinasi, tetap terapkan protokol kesehatan, terutama memakai masker dobel agar pandemi bisa segera bisa dikendalikan," tutup Johnny. 

Infografis 3 Vaksin dalam Program Vaksinasi COVID-19 Nasional Kantongi Izin WHO

Infografis 3 Vaksin dalam Program Vaksinasi Covid-19 Nasional Kantongi Izin WHO. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 3 Vaksin dalam Program Vaksinasi Covid-19 Nasional Kantongi Izin WHO. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya