Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan bahwa kapasitas BOR atau keterisian tempat tidur isolasi pasien COVID-19 di 34 provinsi tidak ada yang di atas 80 persen.
Menurut Nadia, antrean pasien COVID-19 di rumah sakit yang mulai berkurang turut memengaruhi keterisian tempat tidur yang turun secara nasional. Hanya Provinsi Sumatera Utara dengan BOR ICU yang masih lebih dari 80 persen.
"Penurunan BOR kita lihat di rumah sakit sekitar kita. Antrean sudah mulai berkurang. Tidak ada provinsi yang melaporkan BOR lebih dari 80 persen, sedangkan untuk ICU yang lebih dari 80 persen dilaporkan hanya di Provinsi Sumatera Utara,"Â kata Nadia saat konferensi pers PPKM pada Rabu, 18 Agustus 2021.
Advertisement
Baca Juga
Adanya penurunan antrean di rumah sakit, lanjut Nadia, diharapkan memberikan pelayanan optimal bagi pasien COVID-19 gejala berat dan kritis.
"Kita berharap seluruh pasien COVID-19 yang bergejala berat dan membutuhkan perawatan rumah sakit bisa mendapatkan perawatan yang selayaknya sesuai standar. Sehingga mampu menurunkan angka kematian,"Â kata Nadia.
"Hal ini juga menjadi bukti keberhasilan vaksinasi kita. Bahwa vaksin yang kita gunakan mampu untuk mencegah kasus yang parah dan juga kematian akibat COVID-19," Nadia melanjutkan.
Â
** #IngatPesanIbuÂ
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Rata-rata BOR Isolasi dan ICU Secara Nasional
Berdasarkan Analisis Data COVID-19 Mingguan Satuan Tugas Penanganan COVID-19, rata-rata keterisian tempat tidur isolasi dan ICU nasional per 15 Agustus 2021 sebesar 47,05 persen.
Ada 2 provinsi dengan BOR di atas 70 persen, 12 provinsi BOR antara 50-01 persen - 69,9 persen, dan 20 provinsi dengan BOR kurang dari 50 persen.
Berikut ini rincian BOR di wilayah Jawa-Bali per 15 Agustus 2021 yang diambil dari data RS Online Kemenkes:
1. DKI Jakarta 28,04 persen
2. Jawa Barat 29,96 persen
3. Jawa Tengah 36,43 persen
4. Banten 32,65 persen
5. Yogyakarta 51,81 persen
6. Jawa Timur 49,48 persen
7. Bali 73,84 persen
Advertisement