Menkes Sebut Hipertensi Jadi Penyebab Tersering Gagal Divaksin COVID-19

Menteri Kesehatan, Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU menyampaikan, hipertensi menjadi penyebab utama rakyat Indonesia gagal melakukan vaksinasi COVID-19, termasuk pada ibu hamil.

oleh Diviya Agatha diperbarui 19 Agu 2021, 18:53 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2021, 13:16 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin tentang pengadaan vaksin COVID-19. (Foto: jabarprov.go.id)
Menteri Kesehatan, Ir. Budi Gunadi Sadikin soal hipertensi jadi penyebab tersering gagal divaksin COVID-19(Foto: jabarprov.go.id)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan, Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU menyampaikan, hipertensi menjadi penyebab terbanyak gagal melakukan vaksinasi COVID-19. Hal ini termasuk pada ibu hamil.

"Pada saat vaksinasi, kami baru menyadari juga bahwa paling banyak rakyat Indonesia yang gagal divaksinasi karena hipertensi," kata Budi saat hadir secara virtual dalam Deklrasi Percepatan Vaksinasi COVID-19 pada Ibu Hamil, Kamis (19/8/2021).

Padahal, kondisi orang dengan tekanan darah tinggi seharusnya mudah dideteksi. Dan, bila cepat diketahui bisa dilakukan perawatan dengan harga murah.

Sehingga, Budi merasa penting untuk melakukan kampanye masif terutama bagi ibu hamil mengenai upaya dalam medeteksi dan melakukan perawatan bila mengalami hipertensi.

Khusus pada ibu hamil,selain hipertensi data di Indonesia menunjukkan pendarahan juga menyebabkan kematian ibu pada saat melahirkan.

Dalam upaya pencegahannya, mulai tahun depan akan dipasangkan alat USG pada lebih dari 10.000 puskesmas di Indonesia.

"Kami akan mulai tahun depan dengan melakukan pemasangan alat USG di seluruh puskesmas, lebih dari 10.000 yang ada di seluruh Indonesia. Karena kami melihat banyak pendarahan yang terjadi saat kelahiran ibu," ucap Budi Gunadi dalam agenda perancangan Vaksinasi COVID-19 Ibu Hamil Indonesia, Kamis (19/8/2021).

Menurutnya, pendarahan yang terjadi pada saat kelahiran disebabkan karena tidak diketahuinya kondisi sang ibu. Mengingat alat USG pada umumnya tersedia di perkotaan atau rumah sakit besar, tapi tidak di puskesmas perdesaan.

"Sehingga dengan adanya alat tersebut akan sangat membantu kita bisa mengamati kondisi sang bayi selama masih dalam kandungan. Hingga akan mengurangi risiko pendarahan pada saat nanti melahirkan," jelas Budi Gunadi.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Perlindungan pada ibu hamil

Budi Gunadi memastikan akan adanya kampanye masif bagi agar angka hipertensi khususnya bagi ibu hamil bisa menurun. Mengetahui paling banyak rakyat Indonesia gagal di vaksinasi karena hipertensi.

Dalam hal ini, Kementerian Kesehatan akan bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk melakukan kampanye masif diimbangi dengan pemasangan alat USG di seluruh puskesmas.

Hal tersebut diharapkan dapat menurunkan angka hipertensi pada ibu hamil dan mengurangi risiko pada saat melahirkan.

"Sekali lagi, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya pada para dokter yang sudah rela berjuang membantu kelahiran anak-anak, generasi muda kita, di masa pandemi ini. Karena anak-anak muda ini akan menjadi aset terbesar kita dalam 20-30 tahun kedepan," jelasnya.

Infografis

Infografis Ayo Jangan Ragu, Vaksin Covid-19 Dipastikan Aman. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ayo Jangan Ragu, Vaksin Covid-19 Dipastikan Aman. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya