Sudirman Said: HUT ke-76 RI Momentum untuk Bersatu Hadapi Pandemi COVID-19

Sudirman Said menyebut tiga hal pokok mengakhiri pandemi COVID-19

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 19 Agu 2021, 13:47 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2021, 13:47 WIB
Sekretaris Jenderal PMI Sudirman Said. Dok PMI
Sekretaris Jenderal PMI Sudirman Said. Dok PMI

Liputan6.com, Jakarta - Koordinator Nasional Forum Solidaritas Kemanusiaan (FSK), Sudirman Said berharap HUT ke-76 RI bisa menjadi momentum bagi semua anak bangsa bersatu dalam mengatasi krisis pandemi COVID-19 yang tengah dihadapi.

Hingga detik ini masyarakat dihadapkan pada situasi ketidakpastian kapan pandemi COVID-19 akan berakhir. Peringatan Hari Kemerdekaan yang biasanya penuh kegembiraan dan suka cita pun tidak bisa dilakukan dengan leluasa.

"Semoga suasana Peringatan Kemerdekaan RI ini memberi inspirasi bagi bangsa untuk bersatu padu membebaskan diri dari penjajah terlihat terlihat bernama COVID-19," ujar Sudirman Said dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Kamis, 19 Agustus 2021.

Sudirman Said, mengatakan, saati ini diperlukan tiga hal pokok guna menanggulangi pandemi COVID-19, belajar dari negara-negara lain.

"Pertama  gerakan edukasi dan literasi publik secara masif. Kedua, percepatan vaksinasi. Ketiga, menjadikan prokes (prorokol kesehatan) ketat sebagai kebiasaan baru atau new normal," kata Sudirman Said yang juga Sekjen Palang Merah Indonesia (PMI).

 

Pelajaran Penting Selama Pandemi COVID-19

Sudirman menilai selama pandemi COVID-19 telah memberi pelajaran betapa pentingnya kemanusiaan dan solidaritas sesama anak bangsa. Menurutnya, bahu-membahu antara pemerintah, dunia usaha, organisasi masyarakat, komunitas, dan berbagai elemen lain semakin penting lantaran pandemi ini hanya bisa disesaikan dengan sikap saling tolong-menolong. 

"Pemerintah, dunia usaha, organisasi kemasyarakatan, gerakan pemuda dan komunitas di semua lapisan harus saling bantu. Sekali lagi perjalanan COVID-19 selama dua tahun ini membuktikan perlunya saling bantu. Peran solidaritas kemanusiaan akan sangat mendorong solusi," katanya.

Sudirman Said juga menyampaikan bahwa pandemi COVID-19 juga memberikan pelajaran penting untuk adanya adaptasi di semua bidang lantaran tatanan kehidupan bersama saat ini dan sesudah COVID-19 akan sangat berubah.

Cara kerja, cara berbisnis, cara bergaul serta berinteraksi ke depan diperkirakan akan sangat mengandalkan bantuan teknologi.

"Masa-masa sulit ini merupakan waktu yang baik untuk melakukan penyesuaian besar besaran. Penguasaan teknologi akan menjadi faktor penting. Kemampuan beradaptasi juga diperlukan. Tahun depan kita harus tetap bersiap bahwa keadaan masih belum berubah tetapi jika covid-19 sudah sesai maka akan menjadi nilai plus," ujarnya.

 

Perkembangan Situasi Pandemi COVID-19

Terkait perkembangan situasi pandemi, Sudirman menilai kebijakan PPKM yang dilakukan di Jawa-Bali terbukti efektif dalam menekan laju wabah. Dia berharap PPKM bisa terus dijalankan konsisten khususnya di luar Jawa-Bali demi mengantisipasi potensi lonjakan kasus.

"PPKM serentak di Jawa Bali dan dilakukan dalam waktu cukup lama terbukti efektif menurunkan jumlah kasus. Karena itu kita berharap konsistensi atas kebijakan yang sama akan diterapkan di luar Pulau Jawa dan Pulau Bali, terutama di wilayah padat penduduk," katanya.

Infografis 5 Posisi Proning, Bantu Pernapasan Pasien Isolasi Mandiri Covid-19.

Infografis 5 Posisi Proning, Bantu Pernapasan Pasien Isolasi Mandiri Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis 5 Posisi Proning, Bantu Pernapasan Pasien Isolasi Mandiri Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya