Kasus COVID-19 Diprediksi Capai 300 Juta Tahun Depan, Menlu Retno: Indonesia Bisa Menekan Penyebaran Virus

Dirjen WHO telah memprediksi bahwa kasus COVID-19 akan mencapai 300 juta awal tahun depan atau bisa lebih cepat. Namun Indonesia diharapkan bisa menekan penyebaran virus ini dengan vaksinasi

oleh Fitri Syarifah diperbarui 19 Agu 2021, 20:11 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2021, 19:43 WIB
Bahas Diplomasi Vaksin COVID-19, Menlu Retno RDP dengan Komisi I DPR
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi I DPR RI, Jakarta, Selasa (26/1/2021). Rapat tersebut membahas perkembangan diplomasi vaksin COVID-19 guna program vaksinasi nasional. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Menteri luar negeri Retno Lestari Marsudi mengatakan, pada 4 Agustus 2021 lalu, kasus COVID-19 global menembus 200 juta di seluruh dunia. Kenaikan 100 juta kasus terjadi hanya dalam jangka waktu 6 bulan tahun ini. Hal ini mengindikasikan bahwa terjadi penyebaran COVID-19 2 kali lebih cepat saat ini. 

Dirjen WHO, lanjutnya, telah memprediksi bahwa kasus COVID-19 akan mencapai 300 juta awal tahun depan atau bisa lebih cepat. Namun Indonesia diharapkan bisa menekan penyebaran virus ini.

"Periode 12-19 Austus 2021, beberapa kawasn mengalami kenaikan kasus COVID-19 mingguan seperti Amerika Utara 12%, Eropa 3%, Oceania 24%. Sementara kawasan ASEAN mengalami penurunan hingga -0,4%," katanya dalam konferensi pers, Kamis (19/8/2021).

Retno menjelaskan, beberapa negara ASEAN masih mengalami kenaikan kasus secara signifikan. "Brunei Darussalam mengalami kenaikan 304%, Filiphina 41%, Thailand 6%.  Sedangkan Indonesia di periode tersebut dapat menekan sebesar -22%."

Langkah penyebaran virus

Retno mengatakan, untuk mengurangi penyebaran virus, ada dua langkah yang dilakukan pemerintah dunia yaitu melakukan pembatasan mobilitas orang dengan protokol kesehatan, dan percepatan akselerasi vaksinasi.

"Vaksinasi dilakukan selain mencegah penularan, vaksinasi juga dapat menguragi hospitalisasi dan tingkat kematian," katanya.

Dari data terlihat, mayoritas yang terinfeksi COVID-19 dan menjalani rawat inap belum divaksin. "Public Health England menyatakan, 2 dosis efektif mencegah hospitalisasi dan kematian akibat varian Delta. CDC menyatakan, hospitalisasi dan kematian menurun di AS sejak vaksinasi dilakukan awal 2021. Data Health institute, 99 persen kematian di italia terjadi pada penderita yang belum divaksin." 

Tetap waspada

Retno menambahkan, meskipun saat ini terjadi penurunan kasus di Indonesia, namun diharapkan masyarakat jangan lengah.

"Kita harus terus wapada. Sebab bebrapa contoh negera yang zero COVID-19 berbulan-bulan pun dapat mengalami penularan kembali," katanya.

Ia berharap, masyarakat bisa terus mendukung program vaksinasi untuk menekan laju penularan virus. "pemerintah akan terus memastikan ketersediaan dan keamanan vaksin dari semua jalur dengan segala mekanisme. Diplomasi akan dilakukan untuk menyuarakan untuk kesetaraan vaksin bagi semua negara dapat terwujud."

Infografis Ayo Jangan Ragu, Vaksin Covid-19 Dipastikan Aman

Infografis Ayo Jangan Ragu, Vaksin Covid-19 Dipastikan Aman. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ayo Jangan Ragu, Vaksin Covid-19 Dipastikan Aman. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya