IDI: Jika Herd Immunity Tak Tercapai, Masyarakat Perlu Vaksin Booster

Jika herd immunity tak tercapai, PB IDI sampaikan perlu adanya vaksin booster untuk masyarakat umum.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 26 Agu 2021, 18:56 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2021, 18:00 WIB
Asosiasi Asuransi Umum Indonesia Buka Sentra Vaksinasi Covid-19
Warga divaksin di Sentra Vaksinasi COVID-19 AAUI di Lakespra Saryanto, Pancoran, Jakarta, Jumat (18/06/2021). Program sentra vaksinasi AAUI yang diselenggarakan di dua tempat yaitu di Lakespra Saryanto dan Hall Basket Plaza Festival Kuningan. (Liputan6.com/HO/Ading)

Liputan6.com, Jakarta Jika kekebalan kelompok (herd immunity) tak tercapai dalam target 208 juta penduduk Indonesia, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyampaikan, perlu adanya vaksin booster untuk masyarakat umum.

Ketercapaian herd immunity tersebut melihat efikasi vaksin COVID-19 yang digunakan. Hal ini sebagaimana studi rata-rata efikasi vaksin menuju herd immunity, yang dihitung berdasarkan persentase target populasi penduduk.

"Untuk terjadinya herd immunity, kami tampilkan jurnal. Ini perlu dilakukan analisa yang mendalam, dalam menentukan jumlah penduduk yang divaksin, yaitu target yang divaksin. Ini adalah jurnal yang dikeluarkan oleh Australia," papar Wakil Ketua Umum PB IDI Slamet Budiarto saat Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (25/8/2021).

"Bahwa dengan vaksin yang efikasinya 95 persen itu untuk mencapai herd immunity minimal adalah 63 populasi yang divaksin. Kalau efikasi vaksinnya 90 persen, minimal 66 persen populasi."

Selanjutnya, bila efikasi vaksin 80 persen, minimal 75 persen populasi harus tervaksin. Efikasi vaksin 70 persen, 86 persen populasi harus tervaksin.

"Kalau efikasi vaksinnya 50 persen itu ya tidak pernah terbentuk herd immunity," lanjut Slamet.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Mengkaji Lagi Target Vaksinasi 208 Juta Penduduk

Realisasikan Target 1 Juta Vaksin, Ratusan Karyawan Ritel Ikuti Vaksinasi Covid-19
Karyawan ritel mengantre untuk mendapatkan sertifikat vaksin Covid-19 di Lippo Plaza Ekalokasari, Bogor, Jawa Barat, Senin (29/03/2021). Untuk mendukung Pemerintah merealisasikan target nasional 1 juta vaksinasi per hari, LMI merealisasikan layanan vaksinasi di 74 mal. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Menilik studi dari Australia mengenai ketercapaian herd immunity, menurut Slamet Budiarto, Pemerintah perlu mengkaji kembali target vaksinasi COVID-19 untuk 208 juta penduduk Indonesia. 

"Kami mengusulkan untuk betul-betul mengkaji analisa yang mendalam terkait dengan target kita (vaksinasi) 208 juta orang. Mungkin harus ada planning (rencana) kedua, apabila 208 juta orang ini tidak terjadi herd immunity," terangnya.

"Berarti kan (vaksinasi) diperluas. Artinya, ketersediaan vaksin juga harus diperbanyak."

Sementara itu, efikasi vaksin Sinovac sebesar 70 persen, berarti 86 persen jumlah penduduk Indonesia harus dilakukan vaksinasi untuk mencapai herd immunity. IDI juga menilai penurunan efikasi vaksin terhadap varian virus berdampak antibodi bisa ikut menurun.

"Apabila (herd immunity) tidak tercapai, bulan Januari, Februari, Maret, April (tahun depan) perlu dilakukan booster, karena antibodinya sudah turun," imbuh Slamet.

Infografis Ayo Jaga dan Tingkatkan Imunitas Tubuh

Infografis Ayo Jaga dan Tingkatkan Imunitas Tubuh. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ayo Jaga dan Tingkatkan Imunitas Tubuh. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya