Liputan6.com, Jakarta Meski ada rencana vaksin booster berbayar tahun depan, menurut Ketua Terpilih Ikatan Ahli Masyarakat (IAKMI) Dedi Supratman, vaksinasi gratis harus tetap tersedia. Hal ini sebagai upaya memberikan akses pilihan kepada masyarakat.
Vaksin booster berbayar untuk masyarakat umum pada 2022 disampaikan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin saat Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta pada Rabu, 25 Agustus 2021.
Advertisement
Baca Juga
"Alternatif lain, gunakan sistem vaksinasi COVID-19 yang selama ini berjalan. Mau gratis ikuti vaksin program, kalau mau berbayar dipersilakan," kata Dedi saat dihubungi Health Liputan6.com melalui pesan singkat, Kamis (26/8/2021).
"Tapi vaksin program yang gratis dipastikan selalu tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes). Jadi, masyarakat ada pilihan."
Untuk harga vaksin booster sendiri, Budi Gunadi perhitungkan, berkisar Rp100.000 untuk sekali suntik. Perkiraan harga Rp100.000 akan membuka peluang bagi masyarakat umum dapat memilih, mau booster atau tidak.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Kelompok PBI yang Mungkin Dibayari Negara untuk Booster
Selain rencana booster berbayar, Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, hanya kelompok Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan yang gratis atau dibiayai negara.
Dalam hal ini, vaksin booster untuk masyarakat kurang mampu dari kelompok PBI akan dibayar negara. Subsidi vaksin booster tersebut direncanakan masuk melalui BPJS Kesehatan.
"Diskusi juga dengan Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah diputuskan oleh Beliau. Bahwa ke depan, yang akan dibayari negara kemungkinan besar hanya PBI saja," ungkap Menkes Budi Gunadi. (Selengkapnya: Ada Rencana Vaksin Booster 2022, Hanya Gratis untuk Kelompok Ini)
Advertisement