Hubungan Renggang dengan Pasangan Akibat Pandemi? Intip 5 Cara Bikin Dekat Lagi

Banyak hal dapat berpotensi membuat seseorang mengakhiri hubungan. Ketahuilah cara-cara mempertahankan hubungan dengan pasangan saat masa sulit seperti pandemi COVID-19.

oleh Diviya Agatha diperbarui 01 Sep 2021, 21:00 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2021, 21:00 WIB
Ilustrasi relationship
Atasi rasa rindu pada kekasih saat isolasi diri di tengah pandemi virus corona. (Foto: Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Pandemi COVID-19 membawa banyak perubahan pada kehidupan sosial masyarakat. Salah satunya juga mempengaruhi hubungan percintaan. Mengingat interaksi sosial secara langsung menjadi begitu terbatas.

Himbauan untuk tetap di rumah, tidak bisa berjumpa ketika salah satu terinfeksi, dan komunikasi virtual berjalan kurang baik pun merupakan sebagian dari penyebab yang membuat hubungan percintaan merenggang, putus, bahkan bercerai.

Lalu, bagaimana cara mempertahankan hubungan Anda dengan pasangan selama pandemi COVID-19?

1. Berikan kebebasan untuk satu sama lain

"Kebanyakan orang tidak bisa terus bersama sepanjang hari. Sehingga ketika diharuskan untuk mengubah kebiasaan seperti terus berkomunikasi misalnya, bisa menyebabkan kegelisahan atau konflik," ujar psikiater klinis Gail Saltz dikutip Health, Rabu (1/9/2021).

Saltz menjelaskan, jika Anda memiliki berbagai rutinitas pribadi, tetap lakukanlah. Bahkan, Anda bisa mengembangkan rutinitas yang baru dan memberikan pasangan kebebasan untuk melakukannya juga.

Sehingga, selain Anda bisa tetap produktif melakukan kegiatan sendiri, Anda juga bisa lebih terkoneksi nantinya dengan pasangan secara positif.

2. Bicarakan kecemasan dan ketakutan Anda

Dengan adanya berbagai pemberitaan yang mungkin menimbulkan kekhawatiran terkait COVID-19, penting untuk mengomunikasikan itu dengan pasangan.

"Kecemasan mendorong orang menjadi mudah tersinggung dan berpotensi menimbulkan konflik. Maka, mengenali kecemasan yang muncul dan membicarakannya dengan pasangan dapat meredakan kecemasan atau ketakutan Anda,” ujar profesor di Oakland University, Terri Orbuch.

3. Beradaptasi dengan perubahan

Perubahan sikap dan perilaku sangat mungkin muncul saat pandemi COVID-19 berlangsung. Sehingga, menerima dengan lapang dada setiap perubahannya dan beradaptasi dengan melihat sisi terbaik yang muncul dari pasangan dinilai dapat membantu.

"Misalnya, Anda suka menonton berita terbaru tentang virus setiap pagi, tetapi pasangan Anda sangat membencinya. Padahal perbedaan sebenarnya dapat membawa kegembiraan dalam hubungan dan bukan berarti sebuah hal yang buruk. Kenali itu dan bicarakanlah,” ujar Terri.

4. Luangkan waktu bersama

Studi oleh American Journal of the Medical Sciences mengungkapkan bahwa tertawa dapat membantu mengurangi stres. Maka, carilah kegiatan yang dapat menghibur Anda dan pasangan.

"Pertimbangkan ini sebagai waktu untuk lebih mengenal dan menghargai pasangan Anda. Lakukan hal-hal yang bisa dinikmati bersama, apapun yang akan membuat kalian tersenyum, dan menghilangkan stres," ujar Terri.

5. Berdamai dengan diri sendiri

"Banyak yang berpikir menjauh dari sumber masalah merupakan solusi. Namun ketika Anda merasa marah atau cemas, berdamailah dengan diri sendiri. Sebelum Anda mengungkapkan itu pada pasangan dan tidak bisa ditarik kembali," ujar Gail.

Penting untuk mengingat bahwa tidak ada hubungan yang sempurna. Terlebih, semua berada dalam kondisi yang sulit saat ini. Sehingga seringkali konflik sulit untuk dihindari. Maka, berdamai dengan diri sendiri dapat menjadi salah satu solusi.

Infografis

Infografis Deretan Efek Negatif Marah bagi Kesehatan Tubuh
Infografis Deretan Efek Negatif Marah bagi Kesehatan Tubuh. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya