Bolak Balik Putus Nyambung, Ketahui 5 Syarat Buat Hubungan Percintaan Langgeng

Ragam masalah pun berpotensi untuk muncul dan seringkali menimbulkan keributan, rasa tidak nyaman, dan menurunkan keinginan untuk terus bersama.

oleh Diviya Agatha diperbarui 19 Sep 2021, 21:00 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2021, 21:00 WIB
Putus
Ilustrasi Bertengkar dengan Pasangan Credit: pexels.com/cottonbro

Liputan6.com, Jakarta Setiap kisah cinta akan mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Ragam masalah pun berpotensi untuk muncul dan seringkali menimbulkan keributan, rasa tidak nyaman, dan menurunkan keinginan untuk terus bersama.

"Membangun dan mempertahankan hubungan tidaklah sederhana, juga tidak statis. Hubungan percintaan itu selalu berkembang," ujar peneliti senior Kinsey Institute dan penulis Anatomy of Love Helen Fisher dikutip Health, Sabtu (18/9/21).

Lalu, apa saja kira-kira syarat agar bisa membuat hubungan percintaan langgeng? Yuk, simak penjelasannya.

1. Pahami kebutuhan yang sesungguhnya

Satu hingga dua tahun pertama dianggap sebagai masa yang paling berbunga-bunga. Anda biasanya lebih sering memikirkan pasangan dan melihat segala sisi terbaiknya.

Direktur klinis sekaligus pendiri Growing Self Counseling and Coaching, Lisa Marie Bobby mengungkapkan bahwa ketika seseorang terfokus untuk mencari pasangan, maka seringkali ia mengabaikan red flags yang muncul.

"Pikirkanlah dengan matang apa yang Anda inginkan dari hubungan jangka panjang, identifikasi juga batasan apa yang tidak bisa Anda terima. Sehingga Anda bisa lebih berkomitmen pada kebutuhan Anda dalam hubungan," ujar Lisa.

2. Tingkatkan keterampilan berkomunikasi

Saat ingin memulai percakapan dengan pasangan, ternyata penting untuk memikirkan dulu pesan utama apa yang sebenarnya ingin Anda sampaikan. Dengan tidak terburu-buru, Anda lebih bisa menyampaikan pesan dengan baik.

"Obrolkan satu atau dua pikiran Anda, kemudian berhentilah sejenak untuk melihat apakah pasangan Anda memahaminya dengan baik atau tidak. Dengarkan respons yang ia berikan. Mendengarkan dan didengarkan merupakan hal yang mendasar dalam hubungan yang bahagia," ujar asisten profesor terapi pernikahan dan keluarga, Camille Lafleur.

3. Kuatkan komitmen

Setelah beberapa tahun menjalani hubungan, euforia yang muncul di awal mungkin akan sedikit berkurang. Tetapi biasanya, muncul rasa percaya yang lebih tinggi.

"Ungkapkan harapan, impian, dan bangunlah keintiman. Saat Anda berbagi setiap aspek kehidupan, Anda dan pasangan akan lebih memahami satu sama lain, dan seringkali menjadi lebih peduli satu sama lain," ujar Lisa.

Pada tahapan ini, Anda juga mungkin akan melihat hal-hal yang tidak Anda sukai dari pasangan. Rasa kecewa pun sangat berpotensi muncul. Maka, penting untuk mempertanyakan kekecewaan tersebut pada diri sendiri.

"Apakah perilaku atau pola ini sesuatu yang dapat kita bicarakan dan selesaikan? Jika demikian, carilah solusinya," ujar Camille.

4. Pahami bahwa konflik itu wajar

Helen menjelaskan, setiap pasangan pasti memiliki konflik dan sering meledak pada masa-masa sulit. Maka dengan membantu pasangan Anda memahami dasar konflik tersebut dinilai dapat membantu.

"Ungkapkan apa yang menjadi kemarahan Anda. Sampaikan itu dengan baik tanpa harus menyudutkan pasangan," ujar terapis pernikahan dan keluarga dan seksolog klinis, Amanda Pasciucco.

5. Pilihlah untuk setia

Kebosanan dalam hubungan sangat mungkin untuk muncul. Buatlah Anda kembali terhubung dengan pasangan lewat kegiatan-kegiatan yang membawa kebahagiaan bagi satu sama lain.

"Berjalan bergandengan tangan, mengikuti kelas masak bersama, atau naik gunung misalnya. Membangun physical connection merupakan salah satu cara terbaik untuk mempertahankan hubungan," ujar Helen.

Infografis

[INFOGRAFIS] Cara Mencuci Tangan yang Benar
Kebersihan penting untuk kesehatan. Salah satu yang harus diperhatikan adalah mencuci tangan.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya