5 Makanan untuk Kesehatan Otak, Ini Kata Ahli Diet dan Ahli Nutrisi

Otak adalah peran utama dari semua hal, ahli diet membicarakan kepada ahli nutrisi mengenai apa yang perlu dikonsumsi untuk menjaga kesehatan otak.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Okt 2021, 19:00 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2021, 19:00 WIB
Menu Sarapan Simpel yang Bisa Bikin Langsing
Ahli diet Gerladine memilih lima sarapan sehat yang dapat menjadi awal yang lezat sekaligus membantu Anda menurunkan berat badan

Liputan6.com, Jakarta - Lauren Armstrong, seorang ahli diet yang berasal dari Harvard, mengatakan kepada orang-orang untuk menganggap otak sebagai dalam di balik semua hal. Pikiran, ingatan, fokus, gerakan, pernapasan, detak jantung kita dan makanan tertentu dapat membantu membuatnya lebih kuat, tajam dan cerdas.

Dilansir CNBC, Senin (11/10/21), peran otak dan pola makan sebagai kunci dalam umur yang panjang. Menurut National Insititute on Aging, apa yang dikonsumsi dapat secara langsung berdampak pada peradangan dan stres oksidatif dalam tubuh, keduanya dapat memengaruhi risiko penyakit neurodegenartif, termasuk Alzheimer dan Parkinson.

Lauren telah berbicara dengan Dr. Uma Naidoo, seorang psikiater nutrisi yang juga penulis "This Is Your Brain on Food". Berikut isi mengenai apa yang ia konsumsi untuk mempertajam ingatannya, fokus, dan kesehatan otak keseluruhan:

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

1. Extra Dark Chocolate

Dark Chocolate
Ilustrasi Dark Chocolate. Foto: Pexels Pixabay.

Naidoo mengatakan bahwa, dark chocolate penuh dengan antioksidan dan flavanol kakao yang membantu menjaga kesehatan sel-sel otak. Selain itu, mengandung serat untuk membantu mengurangi peradangan otak dan mencegah penurunan kognitif.

Sebuah studi tahun 2020 melihat bagaimana dark chocolate dan white chocolate dapat memengaruhi memori orang dewasa yang sehat. Seseorang yang diberi dark chocolate memiliki kinerja memori verbal yang lebih baik dua jam setelah mengonsumsi cokelat dibanding dengan kelompok yang menerima white chocolate.

Menurut Naidoo, extra dark chocolate setidaknya harus 70% kakao atau lebih. Tetapi, jangan sampai berlebihan untuk mengonsumsinya.

2. Berries

Buah Berry
Buah Berry - Image by PublicDomainPictures from Pixabay

Berries memiliki kandungan antioksidan, fitonutrien, serat, vitamin dan mineral. Nutrisi ini membantu mempertahankan memori, dan kandungan seratnya membantu memberi makan mikroba di usus untuk mengurangi peradangan otak.

Naidoo menyarankan untuk memilih bermacam-macam buah beri merah, biru dan hitam. Contohnya, stroberi kaya akan flavonoid dan dapat membantu memperlambat penurunan kognitif, blueberry mengandung berbagai jenis flavonoid yang terkait dengan pencegahan stres oksidatif, dan blackberry adalah sumber antioksidan yang bagus, yang membantu kesehatan sel otak.

Lalu, dengan mengonsumsi berbagai buah beri berwarna juga dapat mengurangi gejala kecemasan dan membantu menangis penyakit neurodegenartif seperti demensia.

3. Kunyit (dengan lada hitam)

Ilustrasi Kunyit
Ilustrasi kunyit. (dok. FOODISM360/Unsplash/Adhita Diansyavira)

Salah satu bahan utama dalam bubuk kari, kunyit mengandung senyawa yang disebut kurkumin, yang merupakan rahasia di balik manfaat meningkatkan otak. Menurut Naidoo, kurkumin adalah zat anti-inflamasi yang kuat.

Menurut penelitian, dengan mengomsumsinya dapat membantu mengurangi gejala kecemasan dan menurunkan penurunan kognitif seiring bertambahnya usia.

Kunyit jika dipadukan dengan lada hitam akan lebih bagus khasiatnya.

4. Sayuran Hijau

Sayuran Hijau
Ilustrasi Sayuran Hijau Credit: freepik.com

Naidoo mengatakan, sayuran hijau adalah makanan pokok dalam diet sehat otak karena mengandung folat, yang merupakan vitamin B untuk mendukung perkembangan saraf dan fungsi neurotransmitter. Seseorang yang kekurangan folat telah dikaitkan dengan peningkatan gejala depresi serta penuaan kognitif.

5. Makanan Fermentasi

Makanan fermentasi
Ilustrasi makanan fermentasi (Foto: Unsplash/Brooke Lark)

Fermentasi melibatkan penambahan makanan ke kultur mikroorganisme yang kemudian memakan gula dalam makanan. Hal ini menciptakan produk lain, seperti asam laktat yang dapat menghasilkan bakteri ramah usus.

Makan makanan fermentasi dapat meningkatkan kesehatan usus kita, selain itu juga dapat meningkatkan fungsi kognitif tubuh.

Beberapa makanan fermentasi yang direkomendasikan Naidoo, seperti yogurt, kefir, sup kedelai Jepang, dsb.

 

Penulis : Alicia Salsabila

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya