Liputan6.com, Jakarta Mantan Direktur World Health Organization (WHO), Prof Tjandra Yoga Aditama, membahas terkait lima definisi Long Covid yang terjadi pada para penyintas COVID-19.
Menurut dia, sebagian penyintas mengeluhkan berbagai gejala yang berkepanjangan setelah beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan dinyatakan sembuh dari COVID-19.
WHO telah melakukan pengumpulan pendapat para pakar dari berbagai negara dalam bentuk Konsensus Delphi untuk membuat definisi Long Covid, dan dipublikasi pada 6 Oktober 2021.
Advertisement
“Dalam publikasi WHO 6 Oktober 2021 ini ada lima pengertian tentang Long Covid, yang dalam publikasi ini disebut sebagai 'Post COVID-19' atau dalam bahasa Indonesia disebut 'Pasca COVID-19'," kata Tjandra dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Senin, 18 Oktober 2021.
Kelima definisi Long Covid adalah:
Baca Juga
Pertama, kondisi pasca COVID-19 dapat terjadi pada seseorang dengan status probable atau terkonfirmasi COVID-19.
Kedua, biasanya keluhan yang tergolong pasca COVID-19 ini terjadi sesudah tiga bulan dari awal gejala penyakit COVID-19. Biasanya keluhan-keluhan pasca COVID-19 berlangsung selama setidaknya dua bulan dan tidak dapat diterangkan penyebabnya.
Definisi Ketiga
Definisi pasca COVID-19 yang ketiga adalah, gejala dan keluhan yang biasa timbul adalah rasa lemah (fatigue), sesak napas dan gangguan kognitif yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Keluhannya dapat dalam berbagai bentuk yang amat luas variasinya, seperti nyeri perut, gangguan menstruasi, gangguan penciuman/pengecap, gelisah (anxiety), penglihatan kabur, nyeri dada, batuk, depresi, pusing dan demam hilang timbul.
Gejala dan keluhan dapat juga berupa gangguan saluran cerna baik diare maupun konstipasi dan acid reflux. Juga bisa sakit kepala, gangguan memori, nyeri sendi, nyeri otot, neuralgia, bentuk alergi baru, gangguan tidur, berdebar-debar dan telinga berdenging atau gangguan pendengaran lainnya.
Advertisement
Definisi Selanjutnya
Definisi keempat yakni, gejalanya bisa bersifat baru muncul, atau langsung muncul sesudah pulih dari keadaan akut serangan COVID-19. Bisa juga menetap saja sejak awal sakit COVID-19 sampai beberapa bulan kemudian.
Kelima, gejala dan keluhan dapat berfluktuasi berat ringannya dan dapat juga sementara hilang lalu datang lagi, atau hilang kambuh. Â
Â
Infografis 4 Tips Hindari Penularan COVID-19 Saat Musim Hujan
Advertisement