Epidemiolog: Tak Perlu Khawatir Gelombang ke-3 COVID-19 Kecuali Kita Sembrono

Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengatakan bahwa gelombang ke-3 tidak akan datang di waktu dekat jika masyarakat mematuhi protokol kesehatan.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 22 Okt 2021, 16:37 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2021, 07:00 WIB
FOTO: Vaksinasi Merdeka untuk Masyarakat
Warga Kelurahan Serua antre mendapatkan suntikan pertama vaksin COVID-19 Sinovac di musala Pesantren Nurul Hidayah, Serua, Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (22/9/2021). Kegiatan Vaksinasi Merdeka ini dalam rangka menyukseskan program vaksinasi nasional. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengatakan bahwa gelombang ke-3 tidak akan datang di waktu dekat jika masyarakat mematuhi protokol kesehatan.

“Kita tidak perlu khawatir kemungkinan gelombang ke-3 kecuali kalau kita benar-benar sembrono mengabaikan protokol kesehatan,” kata Pandu dalam seminar daring Antara, Kamis (21/10/2021).

Ia menambahkan, banyak godaan yang dihadapi seperti liburan yang dapat meningkatkan mobilitas masyarakat.  Di sisi lain, walau ada aplikasi yang bagus (PeduliLindungi), jika tidak digunakan dengan baik maka hasilnya pun tak baik.

“Jika semua aturan tidak diterapkan maka bisa terjadi lonjakan. Sebenarnya semuanya bisa kita cegah.”

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Lonjakan di Negara Tetangga

Tak hanya Indonesia, berbagai negara juga sempat mengalami lonjakan kasus COVID-19, termasuk negara tetangga yakni Australia.

Menurut Pandu, meningkatnya kasus di Australia bisa diakibatkan terlalu lama lockdown yang mengakibatkan orang-orang tak terekspos virus.

“Ya kalau semuanya tinggal di rumah, tidak ada interaksi antar manusia ya tidak ada penularan. Tapi ketika mereka ke luar dan vaksinasinya belum menjangkau semua orang yang tadinya tinggal di rumah, maka dia akan menjadi korban karena virus masih ada.”

Di Indonesia

Di Indonesia sendiri orang yang sudah terinfeksi sudah banyak sehingga mereka sudah memiliki imunitas.

“Ditambah dengan vaksin, ya vaksin apapun ternyata efektif. Sehingga kalau orang sudah divaksinasi dan sempat terinfeksi itu imunitasnya semakin tinggi.”

Pandu juga menjelaskan, antibodi atau imun pada populasi dihasilkan dari vaksinasi, infeksi, atau kombinasi.

“Kalau kombinasi, itu artinya superimunitas atau sangat bagus imunitasnya. Jadi orang yang pernah terinfeksi kemudian vaksinasi itu diharapkan bisa mengatasi semua varian yang ada termasuk Delta atau varian baru yang mungkin akan datang.”

Walau demikian, penanganan pandemi bukan hanya terkait vaksinasi, tapi ada pula testing, tracing, treatment, mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

“Kalau ini dilakukan secara serius, maka kita bisa mengendalikan pandemi.”  

Infografis 5 Cara Cegah COVID-19 Saat Berolahraga di Gym

Infografis 5 Cara Cegah Covid-19 Saat Berolahraga di Gym. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 5 Cara Cegah Covid-19 Saat Berolahraga di Gym. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya