Aktivitas Main Game Sama Efektifnya dengan Jogging

Ada alasan ilmiah bahwa video game, dalam jumlah sedang, dapat bermanfaat dari perspektif kognitif.

oleh Melly Febrida diperbarui 10 Nov 2021, 09:00 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2021, 09:00 WIB
Ilustrasi Main Game (Image by Jan Vašek from Pixabay)
Ilustrasi Main Game (Image by Jan Vašek from Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Mau jogging malas keluar rumah? Anda masih bisa melakukan aktivitas yang sama efektifnya seperti jogging. Salah satunya dengan bermain game.

Reputasi game selama ini dipandang buruk. Orang tua biasanya khawatir membiarkan anaknya terlalu sering bermain game. Bahkan, sebuah survei yang dilakukan Michigan Medicine terhadap hampir 1.000 orangtua melaporkan bahwa 86 persen percaya anak remaja mereka menghabiskan terlalu banyak waktu untuk video game.

Meskipun benar bahwa menghabiskan sepanjang hari dengan bermain video game itu merupakan ide yang buruk, namun ada alasan ilmiah bahwa video game, dalam jumlah sedang, dapat bermanfaat dari perspektif kognitif. Studi ini, yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Behavioral Brain Research, bahkan melaporkan bahwa gamer lebih baik dalam belajar dengan cepat dan beradaptasi dengan situasi baru dengan cepat. 

Bahkan para peneliti dari University of Bath menjelaskan dalam Games for Health Journal bahwa "video game aktif" dapat membantu banyak orang berolahraga lebih konsisten dan bahkan bisa sama efektifnya dengan jogging.

Dikutip Eat This, penulis penelitian melaporkan bahwa video game aktif menawarkan manfaat kesehatan yang sangat mirip dengan bentuk olahraga yang lebih tradisional seperti jogging di treadmill.

 

 

Penelitian Terhadap Pasien Diabetes

Sebenarnya apa yang dimaksud dengan "permainan video aktif"? Varietas video game ini melacak gerakan seluruh tubuh pemain melalui kamera, yang kemudian digunakan untuk mengontrol permainan dan mencetak poin. Lebih khusus lagi, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan game Kinect Adventures dengan sistem Kinect di Xbox.

Tim peneliti melakukan uji coba secara acak yang membandingkan efek fisiologis jogging di treadmill versus bermain beberapa putaran dengan video game aktif. Semua peserta yang termasuk dalam penelitian ini adalah penderita diabetes tipe 1. Pasien diabetes dipilih karena olahraga sangat penting untuk mengelola kondisi mereka.

Denyut jantung, tekanan darah, efisiensi konsumsi oksigen, dan fungsi endotel (dianggap sebagai penanda fluiditas darah) semuanya diukur di antara peserta setelah bermain video game aktif atau berlari di treadmill dengan kecepatan sedang.

Pembacaan kesehatan dikumpulkan pada tiga kesempatan: segera setelah aktivitas, 30 menit setelahnya, dan 24 jam setelah kejadian. Ini berlangsung selama total tiga minggu, dengan setiap minggu terdiri dari dua sesi latihan.

Manfaat Main Game untuk Kesehatan

Pada akhirnya, semua tes kesehatan itu melukiskan gambaran yang sangat mirip dalam hal manfaat kesehatan fisiologis antara dua jenis olahraga (video game aktif versus treadmill). Kadar glukosa darah di antara peserta menurun ke tingkat yang aman setelah melakukan kedua kegiatan tersebut.

"Olahraga sudah direkomendasikan oleh dokter sebagai cara bebas obat untuk mengelola kadar gula darah penderita diabetes, bersama dengan diet, tetapi mungkin sulit bagi orang untuk tetap melakukan rutinitas olahraga dalam jangka panjang," komentar Dr. Pooya Soltani. 

Meskipun itu bukan solusi ajaib untuk tetap aktif, peneliti menemukan bahwa para pemain lebih menikmati bermain olahraga daripada berlari. Ini sangat penting ketika pasien diabetes kurang patuh melakukan aktivitas fisik tradisional.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya