Menkes Budi Sebut Varian Delta AY.2.3 dan AY.2.4 Terbanyak di Indonesia

Subvarian Delta AY.2.3 dan AY.2.4 termasuk terbanyak di Indonesia.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 16 Nov 2021, 10:14 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2021, 10:14 WIB
Ketika Warga Kali Pasir Perangi Virus Corona dengan Pesan Mural
Warga membuat mural Lawan Virus Corona di Lapangan Bulutangkis, Kampung Kali Pasir, Jakarta, Selasa (7/4/2020). Mural dengan swadaya sendiri mengajak warga untuk memutus rantai penyebaran Corona Covid-19 dengan diam di rumah dan tidak berkerumum di luar. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut, subvarian Delta AY.2.3 dan AY.2.4 termasuk yang dominan menyebar di Indonesia. Varian Delta sendiri juga yang paling banyak terdeteksi di Indonesia dibanding Varian Alpha dan Beta.

"Varian Delta itu kan kodenya B1.617.2. Itu sudah punya 'anak-anaknya', depannya pakai AY. Ada AY.2.3 ada AY.2.4. Yang terbanyak di Indonesia adalah anaknya atau subvariannya AY.2.3 dan AY.2.4," ujar Budi Gunadi Sadikin saat memberikan keterangan pers mengenai Perkembangan PPKM pada Senin, 15 November 2021 di Kantor Presiden, Jakarta.

Tak hanya itu, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, subvarian Delta juga sudah ada 'cucu-cucunya', yakni AY.4.2 yang terbanyak menyebar di Inggris. Temuan Varian AY.4.2 pun sudah dilaporkan di Singapura dan Malaysia beberapa waktu lalu.

"Malah udah ada juga 'cucunya' (subvarian Delta), yaitu AY.4. Jadi, keluar 'cucunya' adalah AY.4.2, yang  sekarang lagi banyak ada di Inggris. Ini disebut Varian Delta Plus," lanjutnya.

"Di Indonesia sendiri sudah ada AY.2.3, sudah ada AY.2.4. Kalau AY.4.2 belum ada. Semua Varian Delta, baik 'orangtuanya' subvarian, 'anak-anaknya' atau subvarian 'cucunya' itu memiliki mutasi genetik yang mirip."

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Kekebalan Cukup Hadapi Subvarian Delta

Tekan Penyebaran Covid-19, Puluhan Tunanetra Jalani Vaksinasi
Tunanetra yang tergabung dalam Komunitas Pertunas mengikuti vaksinasi Covid-19 di Gedung Medco, Jakarta, Senin (20/09/2021). Vaksinasi untuk kelompok tunanetra usia 18 tahun ke atas merupakan vaksinasi kedua yang sudah berlangsung sejak 14 September. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Menilik capaian vaksinasi COVID-19, menurut Budi Gunadi Sadikin, hal itu dapat meredam penyebaran bila subvarian Delta lain masuk ke Indonesia.

"Kesimpulan kami sampai sekarang, kalau misalnya, ada masuk 'anak atau cucunya' (subvarian Delta), Insya Allah, harusnya kekebalan yang sudah terbentuk di masyarakat kita masih cukup untuk bisa menanggulangi penyebaran ini," ucapnya.

Dari sisi vaksinasi per 15 November 2021, Kemenkes mencatat, sudah 216 juta suntikan yang diberikan ke 130,6 juta rakyat Indonesia. 84,5 juta di antaranya, sudah mendapatkan vaksinasi lengkap

"Jadi, dari target populasi 208 juta orang yang harus kita vaksinasi, 62 persen sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan 40 persen sudah mendapatkan vaksinasi lengkap," papar Menkes Budi.

Adapun perkembangan Varian Sars-CoV-2 penyebab COVID-19 di Indonesia dari data Badan Litbangkes Kemenkes periode Januari-13 November 2021, antara lain, total temuan Varian Delta sebanyak 4.732 kasus, Varian Alpha 76 kasus, dan Varian Beta 22 kasus.

Infografis Jurus Indonesia Tangkal Covid-19 Varian Delta Plus

Infografis Jurus Indonesia Tangkal Covid-19 Varian Delta Plus. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Jurus Indonesia Tangkal Covid-19 Varian Delta Plus. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya