Kenali Sakit Kepala yang Muncul Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Sakit kepala yang muncul tiba-tiba dan dialami pada periode trimester kedua kehamilan bisa jadi pertanda preeklamsia.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 21 Nov 2021, 19:01 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2021, 19:01 WIB
Gejala Anemia pada Ibu Hamil
Ilustrasi Anemia pada Ibu Hamil Credit: pexels.com/Dev

Liputan6.com, Jakarta - Kondisi sakit kepala umum dialami selama masa kehamilan. Penyebabnya bisa bermacam-macam.

Dalam banyak kasus, sakit kepala saat hamil tidak berbahaya. Namun, wanita hamil juga perlu mencermati jenis sakit kepala yang dialaminya yang mengindikasikan suatu kondisi kesehatan serius.

Sakit kepala yang muncul tiba-tiba dan dialami pada periode trimester kedua kehamilan bisa jadi pertanda preeklampsia. Kondisi tersebut berbahaya dan memerlukan intervensi medis.

Preeklampsia adalah komplikasi yang terjadi di masa kehamilan yang bisa mengarah pada tekanan darah tinggi serta pada kasus yang parah bisa merusak organ. Komplikasi ini biasanya mulai muncul setelah kehamilan 20 minggu, seperti dilansir laman Times of India.

Sakit kepala akan terasa lebih sering muncul sekitar usia 9 minggu. Pada usia kehamilan tersebut, volume darah serta hormon meningkat. Meski demikian, sakit kepala bisa muncul kapan saja di masa kehamilan. Rasa nyerinya mungkin tak seperti biasanya.

Berikut beberapa penyebab sakit kepala muncul di masa kehamilan, mengutip Times of India.

1. Tekanan pada sinus

Peningkatan volume darah saat kehamilan dapat meningkatkan tekanan pada kedua sinus sehingga berujung pada sakit kepala akibat sinus.

2. Kurang tidur

Tak mendapat waktu tidur yang cukup akan meningkatkan risiko wanita hamil mengalami sakit kepala.

3. Dehidrasi

Rasa mual yang muncul kerap membuat wanita hamil enggan minum air. Hal ini akan memicu risiko dehidrasi sehingga berujung pada sakit kepala.

4. Lapar

Ketika mengonsumsi lebih banyak kalori, wanita hamil mengalami lapar serta penurunan gula darah yang bisa memicu sakit kepala. 

5. Fluktuasi hormon

Hormon yang naik turun di masa kehamilan juga dapat memicu migrain.

6. Tekanan

Bertambahnya berat badan serta perubahan tubuh meningkatkan tekanan pada pundak dan leher, hal ini menyebabkan sakit kepala.

7. Berhenti konsumsi kafein

Banyak wanita memutuskan tidak lagi mengonsumsi kafein ketika hamil. Menghentikan kebiasaan konsumsi kafein dapat memunculkan gejala seperti sakit kepala serta kelelahan.

8. Tekanan darah tinggi

Tekanan darah tinggi yang berkaitan dengan preeklampsia juga bisa menyebabkan sakit kepala, terutama pada kehamilan di atas 22 minggu. Bila Anda merasakan sakit kepala yang muncul tiba-tiba yang tidak pernah dirasakan sebelumnya, segeralah periksakan diri ke dokter.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Cara mengatasi sakit kepala saat hamil

Ada berbagai cara meredakan sakit kepala dalam masa kehamilan. Anda perlu mencoba cara apa yang paling cocok.

Berikut cara-cara meredakan sakit kepala yang bisa dicoba.

  • Minum air, ini bisa meredakan sakit kepala akibat dehidrasi.
  • Beristirahat di ruangan gelap dan sepi, ini akan meredakan tekanan. Hindari juga melihat ponsel ketika beristirahat.
  • Konsumsi tylenol. Wanita hamil tidak bisa sembarangan meminum obat tanpa pengawasan dokter. Namun tylenol aman untuk meredakan sakit kepala pada wanita hamil.
  • Kompres panas dan dingin, kompres ini akan membuat otot di kepala dan leher menjadi lebih rileks.
  • Pijat kulit kepala dan leher, langkah ini juga bisa meredakan ketegangan, melancarkan aliran darah serta menenangkan sehingga sakit kepala hilang.
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya