Kenali Ciri dan Gejala Penyakit Paru Obstruktif Kronis

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan pulmonologi di RS Advent Bandung Arto Yuwono Soeroto mengenalkan definisi penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 23 Nov 2021, 13:00 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2021, 13:00 WIB
Ilustrasi sesak napas akibat Penyakit Paru Obstruktif Kronis
Ilustrasi sesak napas akibat Penyakit Paru Obstruktif Kronis Credit: pexels.com/Hola

Liputan6.com, Jakarta Dokter spesialis penyakit dalam konsultan pulmonologi di RS Advent Bandung Arto Yuwono Soeroto mengenalkan definisi penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

Menurutnya, dari sisi bahasa ada dua kata penting yang menyertai PPOK yakni obstruksi dan kronis. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) obstruksi artinya sumbatan, rintangan (misal: cairan yang dapat mengalir atau bergerak dalam saluran).

“Sedang, kronis berarti berjangkit terus dalam waktu lama, menahun tentang penyakit yang tidak sembuh,” katanya dalam seminar daring Kementerian Kesehatan, Selasa (23/11/2021).

PPOK adalah penyakit yang umum, dapat dicegah, dan dapat diobati yang dikarakteristikkan oleh gejala pernapasan dan limitasi aliran udara persisten. Ini dikarenakan abnormalitas saluran pernapasan dan/atau alveolus yang biasanya disebabkan oleh paparan signifikan partikel atau gas berbahaya dan dipengaruhi oleh faktor individu, termasuk abnormalitas perkembangan paru.

Ciri-Ciri PPOK

Arto juga menyebutkan ciri-ciri PPOK sebagai berikut:

-Dalam PPOK terdapat gejala keluhan saluran pernapasan yang menetap, misal: batuk berdahak, sesak napas.

-Gejala pernapasan tersebut bersifat menetap dan progresif.

-Gejala pernapasan tersebut disebabkan karena adanya kerusakan saluran napas dan gelembung alveoli (kantung udara kecil di dalam paru-paru yang menjadi tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida).

-Kerusakan tersebut disebabkan oleh pajanan dengan gas/partikel berbahaya seperti rokok dan polusi.

-Dapat dicegah dan diobati.

Gejala PPOK

Sedang, gejala PPOK berupa sesak, batuk, mengi dan dada berat, dan manifestasi tambahan.

-Saat sesak, pasien dapat merasakan lebih sulit bernapas, dada terasa berat, dan terengah-engah.  

-Pada gejala batuk, awalnya pasien hanya batuk beberapa kali (kadang-kadang). Kemudian kondisi batuk menjadi lebih parah dan sering. Bisa setiap hari atau sepanjang hari, bisa pula berdahak atau tidak berdahak.

-Mengi atau suara siulan saat menarik dan membuang napas kadang-kadang dapat terjadi pada pasien PPOK.

-Manifestasi tambahan dari PPOK termasuk kelelahan, penurunan berat badan, otot mengecil, tidak nafsu makan, patah tulang dada, bengkak tungkai bawah, depresi, dan kecemasan.

 

Infografis 8 Benda di Rumah Wajib Dibersihkan Cegah Penyebaran COVID-19

Infografis 8 Benda di Rumah Wajib Dibersihkan Cegah Penyebaran Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis 8 Benda di Rumah Wajib Dibersihkan Cegah Penyebaran Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya