Cepat Identifikasi Varian Omicron, AS Layangkan Pujian untuk Afrika Selatan

Afrika Selatan dengan cepat mengidentifikasi varian Omicron penyebab COVID-19

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 28 Nov 2021, 07:35 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2021, 07:35 WIB
Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)
Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)

Liputan6.com, New York - Amerika Serikat pada Sabtu, 27 November 2021, dilaporkan memuji Afrika Selatan karena dengan cepat mengidentifikasi varian baru virus Corona yang disebut Omicron atau B.1.1.529, dan menginformasikannya ke penjuru dunia.

 

Oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), virus Corona B.1.1.529 Omicron masuk dalam kategori kewaspadaan tertinggi yaitu variant of concern.

Menteri Luar Negeri, Antony Blinken bersama dengan Menteri Hubungan Internasional dan Kerja Sama Afrika Selatan, Naledi Pandor pun membahas kerja sama untuk memvaksinasi orang-orang di Afrika. Guna mencegah penyebaran varian Omicron yang lebih luas.

"Blinken secara khusus memujui para ilmuwan Afrika Selatan atas identifikasi cepat varian Omicron dan pemerintah Afrika Selatan atas transparansinya dalam membagikan informasi ini, yang seharusnya menjadi model bagi dunia," tulis keterangan pers yang diterima Channel News Asia pada Minggu, 28 November 2021.

 

Pujian untuk Afsel Tamparan Keras Bagi China

Pujian untuk Afrika Selatan disebut sebagai tamparan bagi China yang tertutup terkait asal usul SARS-CoV-2 atau virus Corona penyebab COVID-19.

Sejak di bawah kepemimpinan Donald Trump sampai Presiden Joe Biden, Amerika Serikat berulang kali mengkritik China karena tidak mengungkapkan asal usu virus Corona, yang pertama kali terdeteksi pada Desember 2019 di Kota Wuhan, sebelum menyebar ke seluruh dunia.

Virus Corona sampai dengan Minggu, 28 November 2021, tercatat telah merenggut nyawa hampir 5,2 juta orang di seluruh dunia.

 

China Harus Terbuka Terkait Asal Muasal Virus Corona

Pada Agustus 2021, komunitas intelijen AS merilis sebuah laporan yang mengatakan tidak dapat mencapai kesimpulan tegas tentang asal-usul virus Corona. Apakah benar karena hewan atau terjadi kebocoran di laboratorium penelitian, karena China tidak membantu dalam penyelidikan AS.

AS juga menuduh China menunggu terlalu lama sebelum membagikan informasi penting tentang wabah tersebut, dengan mengatakan bahwa penanganan yang lebih transparan dapat membantu menghentikan penyebaran virus.

Setelah laporan AS dikeluarkan musim panas ini, Biden menuduh China menghalangi.

"Dunia layak mendapat jawaban, dan saya tidak akan beristirahat sampai kita mendapatkannya," kata Biden dalam sebuah pernyataan setelah laporan yang tidak dirahasiakan itu keluar.

"Negara yang bertanggung jawab tidak melalaikan tanggung jawab semacam ini ke seluruh dunia," Biden menambahkan.

Pandemi adalah salah satu dari banyak sumber ketegangan akut hari ini dalam hubungan AS-China, karena dua kekuatan besar berbenturan dalam hal perdagangan, hak asasi manusia, dan masalah Taiwan, di antara hal-hal lainnya.

 

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya