Varian Omicron Punya Banyak Mutasi, Menkes Budi: Totalnya Ada 50

Berikut penjelasan terkait varian Omicron yang terdeteksi di Afrika Selatan

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 28 Nov 2021, 19:46 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2021, 19:39 WIB
Ilmuwan Afrika Selatan Berjuang untuk Memerangi COVID-19 Varian Omicron
Pembeli mengenakan masker di trotoar yang ramai di Pretoria, Sabtu (27/11/2021). Saat dunia bergulat dengan munculnya varian baru COVID-19, para ilmuwan di Afrika Selatan —tempat Omicron pertama kali diidentifikasi — berjuang keras memerangi penyebarannya ke seluruh negeri. (AP Photo/Denis Farre

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah alasan bikin Badan Kesehatan Dunia (WHO) dengan cepat menaikkan 'status' varian Omicron. Yang semula Varian of Interest, berubah menjadi Variant of Concern (VoC) hanya dalam waktu dua hari saja.

Variant of Concern menandakan bahwa varian Omicron atau B.1.1.529 yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan pada Rabu, 24 November 2021, masuk dalam kelompok kewaspadaan tinggi.

Dijelaskan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, varian Omicron memiliki mutasi yang banyak. Dia bahkan menyebut bahwa mutasi-mutasi yang berbahaya dari varian-varian sebelumnya ada di Omicron tersebut.

"Omicron memiliki mutasi sekitar 50, yang 30 mutasinya ada di spike protein atau mahkota dari virus Corona tersebut," kata Budi dalam keterangan pers pada Minggu malam, 28 November 2021.

"Dari 30 mutasi tersebut dan 50 mutasi totalnya, banyak mutasi-mutasi yang ada di varian Alpha, Beta, Delta, Gamma, yang buruk-buruk yang diidentifikasi," dia menambahkan.

Beberapa mutasi varian Omicron, kata Budi, memiliki dampak seperti penurunan respons imun, meningkatkan transmisi penularan, dan menurunkan kemampuan antibodi.

Meski dapat meningkatkan transmisi penularan dan menurunkan kemampuan netralisasi antibodi, Budi, mengatakan, tidak ada bukti dalam meningkatkan keparahan terutama pada individu yang telah divaksinasi.

Sebab, studi khusus varian Omicron masih berjalan hingga saat ini. Budi berharap masyarakat tidak termakan berita hoaks yang berasal dari orang-orang yang mendadak jadi ahli virologi.

Sedangkan varian Omicron disebut dapat meningkatkan transmisi penularan, kemungkinan besar seperti itu tapi hasil penelitiannya belum kelar.

"Sedang difinalisasi research-nya," katanya.

Dan, perlu diketahui juga bahwa sudah ada sembilan negara yang mendeteksi keberadaan varian Omicron dengan total kasus mencapai 128. Dari sembilan negara tersebut, Indonesia tidak termasuk di dalamnya. 

1. Afrika Selatan = 99

2. Botswana = 19

3. Inggris = 2

4. Hongkong = 2

5. Australia = 2

6. Italia = 1

7. Israel = 1

8. Belgia = 1

9. Republik Ceko = 1

 

VIDEO: WHO Ungkap Fakta di Balik Varian Baru Corona yang Muncul di Inggris

Infografis Varian Baru Virus Corona Hantui Inggris

Infografis Varian Baru Virus Corona Hantui Inggris. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Varian Baru Virus Corona Hantui Inggris. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya