Liputan6.com, Jakarta Menyikapi varian Omicron yang terdeteksi di 115 negara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, bila ingin berlibur dapat bepergian ke tempat wisata domestik di Indonesia.
Wisata domestik dinilai lebih aman dari serangan Omicron, yang mana kasus varian baru ini lebih banyak ditemukan dari kedatangan pelaku perjalanan luar negeri. Berbagai tempat wisata domestik di Indonesia tak kalah cantik dengan luar negeri.Â
Advertisement
Baca Juga
"Persebaran Omicon semakin luas, sekarang ada di 115 negara di dunia. Saya minta kita jangan lagi libur dulu ke luar negeri, kecuali pekerjaan-pekerjaan yang memaksa harus pergi," ujar Luhur saat Konferensi Pers Mingguan Update Penanganan Pandemi COVID-19 pada Senin, 27 Desember 2021.
"Jika ingin berlibur, pergilah ke tempat wisata domestik di Indonesia. Selain lebih aman dari serangan Omicron, tempat wisata domestik tidak kalah cantik dengan wisata di luar negeri."
Berwisata di dalam negeri, lanjut Luhut B. Pandjaitan juga dapat mendorong pemulihan ekonomi nasional. Geliat ekonomi akan kembali bangun.
"Sekali lagi, Pemerintah kembali mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri jika bukan urusan urgent (mendesak, darurat)," katanya.
"Liburan ke tempat wisata domestik saja, ini juga lebih akan membantu masalah pemulihan ekonomi."
Â
** #IngatPesanIbuÂ
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Perketat Karantina Cegah 'Kebocoran'
Untuk kasus Omicron di Indonesia, Kementerian Kesehatan per 26 Desember 2021 mencatat, ada 46 kasus konfirmasi.
"Seluruhnya adalah pelaku perjalanan luar negeri dari berbagai negara. Ada 1-2 dari dalam negeri, ya pekerja di Wisma Atlet," Luhut B. Pandjaitan menambahkan.
Pemerintah terus mengawasi pengawasan di pintu masuk ke Indonesia. Pengetatan karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri akan dilakukan untuk mencegah 'kebocoran' varian Omicron di bandara mauoun tempat karantina.
"Kami sudah siapkan langkah antisipasi untuk menghadapi lonjakan kedatangan pelaku perjalanan internasional (Warga Negara Indonesia) yang diperkirakan terjadi awal tahun depan," pungkas Menko Luhut.
"Kami melakukan kontigensi atau skenario kedatangan 5.000 lebih masyarakat Indonesia yang kembali dari luar negeri. Intinya, kami akan tetap memberikan karantina 10-14 hari sesuai negara asal kedatangan."
Advertisement