Luhut: Satu Pasien COVID-19 Omicron Lolos dari Wisma Atlet karena Dapat Dispensasi

Ada satu kasus Omicron COVID-19 lolos dari karantina Wisma Atlet

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 28 Des 2021, 20:41 WIB
Diterbitkan 27 Des 2021, 15:30 WIB
Menko Luhut
Luhut Binsar Pandjaitan adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan ada satu pasien COVID-19 varian Omicron lolos dari lockdown di Wisma Atlet.

"Ketika kita taruh semua di Wisma Atlet, terlihat tidak berkembang. Tapi kita masih tidak tahu apakah di daerah lain ada yang lolos dari sini (Wisma Atlet),” kata Luhut dalam konferensi pers terkait evaluasi PPKM, Senin (27/12).

"Kemarin ada satu orang yang lolos karena pergi dengan keluarganya, jadi, ini kita harapkan tidak terjadi lagi,” dia menambahkan.

Menurutnya, lockdown mikro di Wisma Atlet dapat diimplementasikan untuk mencegah penyebaran virus termasuk Omicron.

Dengan demikian, pihaknya memperketat permintaan dispensasi karantina. Jika permintaan-permintaan dispensasi tidak betul-betul ada alasan kuat maka dispensasi tidak dapat dikabulkan.

“Dispensasi itu saya ulangi dapat diberikan dengan alasan kuat misalnya dokter kesehatan ada hal-hal yang urgent lain," katanya.

 

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Simak Video Berikut Ini

Memperkuat Testing dan Tracing

Sebelumnya, Luhut juga mengatakan bahwa pemerintah akan terus memperkuat testing dan tracing di Indonesia karena dalam beberapa hari terakhir dikatakan adanya penurunan.

"Karena mungkin di banyak tempat sudah nol (kasus COVID-19). Sehingga malas mereka melakukan tracing. Kami imbau tetap lakukan tracing," kata Luhut.

Tracing atau pelacakan kasus berguna untuk menemukan pasien Omicron lainnya, yang saat ini sudah ada 46 kasus di Indonesia. Mengingat, mayoritas kasus tersebut berasal dari orang tanpa gejala (OTG).

"Testing dan tracing akan membantu kita mengidentifikasi potensi penyebaran kasus dengan cepat dan mengisolasi penyebaran tersebut supaya tidak meluas," tutup Luhut.

Infografis Yuk Kurangi Mobilitas Cegah Lonjakan Kasus COVID-19 Saat Periode Nataru

Infografis Yuk Kurangi Mobilitas Cegah Lonjakan Kasus Covid-19 Saat Periode Nataru. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Yuk Kurangi Mobilitas Cegah Lonjakan Kasus Covid-19 Saat Periode Nataru. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya