WNI Terima Penghargaan Internasional dari Singapore International Foundation

SIF memberikan penghargaan tertinggi untuk WNI, Dian Permata Sari Mashari

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 29 Des 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 29 Des 2021, 18:00 WIB
Dian Permata Sari Mashari, Singapore International Foundation (SIF), Friend of Singapore - Gotong Royong Award
Dian Permata Sari Mashari, warga negara Indonesia yang menerima Friend of Singapore - Gotong Royong Award dari Singapore International Foundation (SIF) pada 2021. (Foto: Dokumen SIF)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang warga negara Indonesia menerima 'Friend of Singapore - Gotong Royong Award' dari Singapore International Foundation (SIF). Dia adalah Dian Permata Sari Mashari, yang mulai terlibat aktivitas SIF sejak 2005.

Penghargaan Dian terima dalam acara penganugerahaan untuk 33 Citizen Ambassadors (Duta Komunitas) dan Friends of Singpore (Sahabat Singapura) --- yang terdiri dari orang-orang yang menjadi contoh sebagai masyarakat global yang bertanggung --- oleh SIF.

Acara tersebut bagian dari perayaan hari jadi Singapore International Foundation yang ke-30.

Bukan tanpa alasan 'Friend of Singapore - Gotong Royong Award' kepada Dian. Menurut pihak SIF, saat ini Dian mendukung misi SIF dengan menjadi perwakilan SIF di Jakarta.

"Beliau senantiasa memberikan insight atau informasi yang berharga untuk menjalin hubungan dengan komunitas demi mendukung inisiatif SIF di Indonesia," kata pihak SIF.

Dian juga dianggap punya peran penting dalam membangun hubungan antara Singapura dan Indonesia, terutama dalam hubungan antar masyarakat.

Dian Jadi Perwakilan SIF di Jakarta

Dian yang saat ini bekerja di Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, SKK Migas, memulai perjalannya dengan SIF pada 2005. Dia berpartisipasi dengan beberapa program dan inisiatif SIF lainnya.

Sejak ditunjuk menjadi perwakilan SIF di Jakarta pada 2018, Dian disebut aktif menjalin hubungan baik dengan komunitas Singapura dan Indonesia.

"Saya di-appoint oleh SIF sebagai perwakilan di Jakarta, fungsinya tentu saja memberikan wawasan kepada komunitas di Indonesia. Apa, sih, SIF itu. Dan, mendukung berbagai kegiatan SIF selama ini yang berhubungan dengan Indonesia," kata Dian saat berbincang dengan Health Liputan6.com melalui Zoom belum lama ini.

"Tentunya, untuk menjalin hubungan baik Singapura dan Indonesia di level people to people," dia melanjutkan.

SIF, kata Dian, adalah organisasi non profit yang memiliki tujuan mulia. Memberikan bantuan baik berupa tenaga, pikiran, sampai dengan aktivitas atau inisiatif yang positif dengan berbagai macam negara.

"Indonesia menjadi salah satunya," ujarnya.

Namun, Dian menekankan bahwa sifat dari perwakilan tiap-tiap negara seperti dirinya bukan staf SIF, melainkan sukarelawan.

"Kami di-appoint bukan staf SIF, tapi volunteer yang diminta SIF untuk dapat mem-bridging komunikasi dan relationship antara Singapura dengan negara-negara terkait," kata Dian.

"Saya senang dan bangga bisa berkontribusi menjadi perpanjangan tangan antara Indonesia dan SIF, karena sudah banyak sekali kegiatan-kegiatan atau inisiatif yang dilakukan Singapura dan Indonesia SIF," dia menekankan.

Awal Mula Keterlibatan Dian dengan SIF

Dian Permata Sari Mashari, Singapore International Foundation (SIF), Friend of Singapore - Gotong Royong Award
Dian Permata Sari Mashari, warga negara Indonesia yang menerima Friend of Singapore - Gotong Royong Award dari Singapore International Foundation (SIF) pada 2021. (Foto: Dokumen SIF)

Dian lalu bercerita awal mula keterlibatannya dengan Singapore International Foundation (SIF). Kala itu usianya baru mau kepala 2.

"Saya yakin banyak sekali platform yang sama terkait dengan non profit organization yang berfokus pada kemanusiaan, kependidikan, capacity building," kata Dian.

"Kebetulan pada saat itu, saya dipertemukannya dengan iklan yang ada di kampus tentang oppurtinity dapat mengikuti SIF program," dia menambahkan.

Dian merasa bahwa program yang diadakan SIF sangat bermanfaat bagi dia yang pada saat itu masih berstatus mahasiswi tingkat dua. Adapun program yang Dian ikuti adalah International Student Symposium (ISS).

"Di situlah awal saya meng-apply, saya diterima, dan mendapat kesempatan selama tujuh sampai delapan hari berdiskusi dan berdialog dengan speakers, sehingga saya bisa melihat bagaimana cara pandang orang Singapura dan bagaimana mereka bangkit sebagai negara yang kecil tapi sangat kaya sekali," ujarnya.

Menurut Dian, banyak yang Indonesia miliki melebihi dari apapun yang Singapura punya. Namun, ada sisi lain yang membuat Indonesia masih harus mengadopsi Singapura.

"Itu yang membuat saya tertarik untuk mengikuti program ISS pada saat itu yang diadakan oleh SIF," katanya.

Usai menyelesaikan ISS dan Dian termasuk tipikal yang suka dengan kegiatan bersifat sukarelawan, dirinya pun tetap menjalin hubungan baik dengan SIF. Dengan mengikuti beberapa kegiatan lainnya.

"Sebelum batch saya sebagai penerimanya, SIF telah mempunyai program exchange student kurang lebih enam bulan. Sehingga kami pun tergabung di dalam satu alumni SIF," ujarnya.

"Karena komunitasnya tidak begitu besar, sehingga kami kuat. Justru karena tidak besar itu kami kuat," Dian menekankan.

Ada nama-nama besar yang tergabung bersama Dian. Sebut saja Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Penulis Berly Martawardaya, sampai anggota DPR RI, Fadli Zon.

"Semuanya pernah menjadi bagian dari SIF. Saya cukup bangga. Walaupun ini small group, tapi kuat dari alumni kami sangat baik," kata Dian.

Dari situ Dian dan teman-teman membuat organisasi sendiri yang diberi nama Indonesia Bright Foundation (IBF) atau Yayasan Indonesia Bright.

Dijelaskan Dian, IBF merupakan inisiatif dari para alumni untuk dapat memberi kontribusi lebih dengan kemampuan yang mereka punya sekarang kepada komunitas.

 

Kegiatan Lain Bersama SIF

Selang belasan tahun kemudian sejak partisipasinya di SIF, Dian lalu mengikuti ASEAN Youth Fellowship (AYF). Program pembinaan untuk para pemimpin generasi mendatang di kawasan Asia.

"Kalau pernah dengan Indonesia Youth Fellowship dan ASEAN Youth Fellowship, sebenarnya spiritnya sama. Untuk mencetak leader, youth leader dengan wawasan. Selain wawasan kebangsaan dan internasional. Sehingga kita bisa berkontribusi terhadap society," kata.

"Dan, learning point yang saya dapat selama ini dengan mengikuti SIF program, tentunya kita menjadi lebih peka, aware, empati terhadap kegiatan-kegiatan kemanusiaan maupun kegiatan positif lainnya, karena kita di sini 'dipaksa' untuk bisa berbagi, baik material maupun non material," ujar Dian.

Dian pun pernah terlibat dengan SIF di kegiatan lainnya, seperti The Young Social Entrepreneur.

"Di situ kita diminta untuk sharing ke teman-teman atau adik-adik yang sedang belajar Start-Up atau bisnis mereka," katanya.

"Kita memberikan masukan berdasarkan pengalaman kita," kata ibu satu orang anak kelahiran Surabaya, 4 Januari 1985.

Infografis Covid-19 Varian Delta Plus Muncul di Singapura dan Malaysia.

Infografis Covid-19 Varian Delta Plus Muncul di Singapura dan Malaysia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Covid-19 Varian Delta Plus Muncul di Singapura dan Malaysia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya