Liputan6.com, Jakarta Selama pandemi COVID-19 orang berhati-hati dengan kontak tangan pada alat-alat yang berpotensi tertempel virus. Maka dari itu, beberapa perusahaan dan ilmuwan membuat berbagai inovasi untuk mengurangi kontak tangan guna menghindari penularan virus corona.
WOTA, sebuah perusahaan pengolahan air di Jepang, memiliki mesin mandiri yang disebut WOSH yang ditempatkan di depan pusat perbelanjaan. Ini merupakan stasiun cuci tangan portable yang tak memerlukan sentuhan untuk mengeluarkan air.
Baca Juga
“Mesin juga tidak memerlukan sambungan ke air mengalir karena mereka mendaur ulang air melalui proses tiga tahap. Tapi mereka harus terhubung ke listrik. Perusahaan lain, Lixil, membuat tempat cuci tangan isi ulang dengan tempat sabun,” mengutip Straitstime.com. Senin (3/1/2022).
Advertisement
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Simak Video Berikut Ini
Gagang Pintu Bebas Genggam
Selain mesin cuci tangan, inovasi lain yang dibuat guna menghindari penularan COVID-19 lewat kontak tangan adalah pembuka pintu bebas genggam.
Pembuka pintu bebas genggam untuk kamar mandi memungkinkan orang menghindari menyentuh pegangan pintu yang berpotensi penuh kuman. Alih-alih menggunakan tangan, orang bisa menggunakan kaki untuk membuka pintu.
Sebuah alat kecil dilekatkan pada bagian bawah pintu, dan orang dapat meletakkan kaki mereka di atasnya untuk menarik pintu terbuka.
Di Inggris, ilmuwan Wyn Griffiths punya ide lain. Setelah istrinya mengunjungi sebuah rumah sakit di Inggris dan harus menyentuh pegangan pintu setelah membersihkan tangannya, dia membuat alat yang menempel pada pegangan pintu, dengan sebuah lekukan untuk membuka pintu.
Alat tersebut dibuat dari bahan plastik dengan lengkungan yang cukup besar. Alat itu ditempelkan di gagang pintu dan jika orang akan keluar atau masuk ke ruangan maka cukup mengaitkan lengan ke lengkungan dan menarik pintu. Dengan demikian, telapak tangan akan tetap bersih karena tidak perlu menggenggam gagang pintu secara langsung.
Advertisement
Pengiriman Tanpa Kontak
Di Amerika Serikat, ada robot kecil yang dapat mengirimkan makanan di kampus universitas tertentu. Inovasi ini muncul karena didukung oleh meningkatnya keinginan untuk pengiriman tanpa kontak dan kekurangan pekerja.
Perusahaan perhotelan Sodexo telah bermitra dengan Kiwibot untuk menggunakan robot pengantar barang di trotoar yang disebut Starship, yang terlihat seperti dari film Star Wars. Pengguna dapat memasukkan kode melalui aplikasi telepon untuk membuka robot dan mengambil makanan mereka.
Di negara bagian Kerala, India ada aplikasi pengambilan minuman keras yang disebut BevQ. Aplikasi yang sangat populer ini memungkinkan pengguna untuk memilih dari menu drop-down.
Pengguna kemudian dapat mengambil botol-botol itu dari toko minuman keras yang dikelola negara bagian terdekat pada slot waktu yang ditentukan untuk mencegah kepadatan yang berlebihan.
Sedang, di Vietnam ada ATM beras. Ini diperkirakan akan bertahan lama walau pandemi telah usai. ATM beras ini berupa mesin otomatis 24/7 yang membagikan beras gratis kepada orang miskin yang kehilangan pekerjaan selama penguncian negara.
Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi COVID-19
Advertisement