Kemenkes: Kasus Probable Omicron di Indonesia Capai 1.800

dr Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan kasus probable Omicron di Indonesia sudah mencapai 1.800 kasus.

oleh Diviya Agatha diperbarui 17 Jan 2022, 13:00 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2022, 13:00 WIB
FOTO: Waspada Ancaman Omicron hingga Februari Mendatang
Kepadatan calon penumpang kereta Commuter Line (KRL) di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Rabu (12/1/2022). Kementerian Kesehatan memprediksi penyebaran kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia akan terus terjadi hingga mencapai puncaknya pada Februari 2022. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan bahwa kasus probable COVID-19 Omicron di Indonesia saat ini ada sebanyak 1.800.

"Kalau kita melihat, kasus probable Omicron saat ini sudah 1.800," ujar Nadia dalam webinar Indonesian Congress Symposium on Combating COVID-19 Pandemic without Boundaries pada Minggu, 16 Januari 2022.

Mengutip laman Sehatnegeriku.kemenkes.go.id, kasus probable merupakan orang yang masuk dalam kategori suspek dan memiliki gejala ISPA berat atau gagal nafas akibat adanya cairan di aveoli paru-paru.

Dalam kesempatan tersebut, Nadia juga menjelaskan bahwa sebagian besar pasien Omicron didominasi oleh pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).

"Per tanggal 15 Januari dilaporkan sudah ada 748 kasus konfirmasi positif. Di mana sebagian besar dari kasus Omicron yang positif ini adalah merupakan PPLN sebanyak 569 dan transmisi lokal 155," kata Nadia.

5 Negara Tertinggi PPLN

Nadia mengungkapkan bahwa ada lima negara PPLN terbanyak di Indonesia saat ini. Kelimanya adalah Arab Saudi, Turki, Amerika Serikat, Malaysia, dan Uni Emirat Arab.

"Tentunya untuk penyebaran varian Omicron pemerintah terus melakukan berbagai upaya-upaya penguatan di pintu masuk kita. Terutama terkait pembatasan serta mengatur durasi masa karantina bagi PPLN," ujar Nadia.

Tak hanya itu, Nadia juga menjelaskan bahwa hingga saat ini, isolasi terpusat di rumah sakit atau Wisma Atlet juga masih diberlakukan untuk pasien Omicron.

"Kedepan jika kasus Omicron terus bertambah, kemungkinan isolasi akan dilakukan secara mandiri. Tapi akan dilakukan pengawasan yang kuat dari puskesmas maupun pelayanan kesehatan setempat, serta dukungan dari layanan telemedisin," kata Nadia.

Infografis

Infografis Waspada Lonjakan Kasus Covid-19 Varian Omicron di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Waspada Lonjakan Kasus Covid-19 Varian Omicron di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya