Liputan6.com, Jakarta - Terhitung sejak 14 Desember 2021, program vaksinasi COVID-19 untuk anak 6-11 tahun kini telah mencapai 3,8 juta anak. Dengan Sinovac sebagai vaksin yang direkomendasikan BPOM untuk anak-anak berusia 6-11 tahun.
Pemerintah sudah memberikan jaminan aman, banyak orangtua yang masih ragu untuk memvaksinasi anak mereka. Padahal, vaksin dinilai penting karena mempunyai zat yang dapat merangsang kekebalan tubuh untuk melindungi dari virus.
Baca Juga
Selain itu, IDAI juga mengatakan, bahwa sebelum direkomendasikan pemerintah, Sinovac sudah diuji coba terhadap anak usia 3 tahun ke atas dan dinyatakan aman.
Advertisement
"Vaksin ini aman. Sinovac adalah vaksin yang mengandung virus yang sudah di inaktivasi, dimasukan ke dalam tubuh agar kita memproduksi kekebalan sehingga bila terkena COVID-19 kita akan kebal," ungkap Ketua Satgas Imunisasi IDAI Prof. Hartono Gunardi dalam Instagram Live Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pada Selasa (18/01/2022).
Ketua Unit Kerja Koordinasi Infeksi Penyakit Tropis, dr Anggraini Alam, juga menambahkan vaksinasi COVID-19 penting untuk menghindari infeksi berat sehingga tidak perlu sampai dirawat di rumah sakit.
Namun, pastikan sebelum melakukan vaksinasi COVID-19 kondisi fisik anak harus dalam keadaan sehat. Yakni, tidak ada penyakit kronis khusus, tidak mengonsumsi obat-obatan jangka panjang yang memengaruhi imunitas tubuh.
Â
Â
Â
Tetap Ada Efek Samping
Hartono juga menambahkan adanya beberapa efek samping yang mungkin dialami anak-anak usai vaksinasi, antara lain yakni demam dan mengantuk. Ada pula nyeri dan kemerahan di tempat bekas suntikan.
"Efek samping vaksin ini biasanya demam, tidak sering kira-kira 10 persen. Nafsu makan sedikit, efek samping lokal nyeri pada suntikan dan kemerahan, itu akan hilang dalam beberapa hari, paling lama 1 minggu. Untuk demamnya biasanya hilang dalam 1-2 hari. Reaksi ringan," jelas Hartono.
Tak hanya itu, orangtua perlu tahu bahwa kekebalan optimal dari vaksin Sinovac akan bekerja 2 minggu setelah vaksinasi kedua, sehingga vaksinasi COVID-19 harus dilakukan 2 kali.
"Karena pertama membentuk antibodi yang belum cukup untuk menjaga tubuh dalam waktu lama, sehingga perlu dilakukan 2 kali vaksin, sama seperti vaksin-vaksin lain yang didapatkan anak-anak," katanya.
Â
Advertisement
Patuhi Protokol Kesehatan
Walaupun sudah divaksinasi lengkap, Anggraini berpesan pada orang tua untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan agar dapat terlindungi dari COVID-19 secara maksimal.
"Vaksin bukan satu-satunya jalan untuk membuat anak aman dari COVID-19, tapi perlu dibantu dengan protokol kesehatan. Penggunaan masker secara disiplin tetap harus dilakukan sehingga angka COVID-19 tidak bertambah. Meskipun sudah divaksin 2 kali dan sudah merasa aman untuk kumpul, sebaiknya ditunda dulu," pesannya.
Reporter: Lianna Leticia
Infografis Anak Indonesia Usia 6-11 Tahun Siap Terima Vaksin Covid-19
Advertisement